Jumat 10 Nov 2017 12:10 WIB

Aher Kembali Ajukan Tokoh Jabar Jadi Pahlawan Nasional

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Elba Damhuri
 Ahli waris dari empat tokoh nasional mengikuti upacara penganugerahan gelar pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/11).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ahli waris dari empat tokoh nasional mengikuti upacara penganugerahan gelar pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus mengajukan nama-nama tokoh asal Jawa Barat untuk menjadi pahlawan nasional. Menurut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, selama ini ia telah mengajukan beberapa nama tokoh asal Jawa Barat untuk menjadi pahlawan nasional tetapi masih menghadapi kendala administratif.

Nama tokoh asal Jawa Barat yang pernah diajukan menjadi pahlawan nasional adalah Istri Proklamator RI Soekarno Inggit Garnasih, Gubernur DKI Jakarta periode 1966-1977 Ali Sadikin, tokoh pendidikan dan emansipasi perempuan asal Garut Lasminingrat, dan KH Ahmad Sanusi atau Ajengan Genteng sebagai tokoh perjuangan dari Sukabumi.

Baca Juga: Presiden Sematkan Gelar Pahlawan Nasional

Ahmad Heryawan mengatakan, tahun ini dirinya belum menandatangani surat pengajuan gelar pahlawan nasional kembali. Rencananya, pada 2018, ia akan fokus mengajukan gelar pahlawan nasional untuk para tokoh tersebut.

"Pasti masih sangat banyak yang kita ajukan, ada beberapa yang sudah diajukan, tapi belum diterima karena persyaratannya kurang. Mungkin tahun depan fokus mengajukan yang sudah diajukan tapi belum lolos ini," Ahmad Heryawannyang akrab disapa Aher ini usai memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan di Gedung Sate, Jumat (10/11).

Menurut Aher, ia akan memperbaiki berbagai persyaratan tersebut. Pemprov Jabar tidak akan mengajukan nama baru sebelum yang lama tuntas. Misalnya, KH Ahmad Sanusi sudah lama diajukan.

"Kan ada kesempatan tiga kali ajukan. semuanya hanya ada masalah administrasi. Bukan tidak layak, semua yang belum diangkat jadi pahlawan nasional tidak ada yang tidak bisa diterima," katanya.

Dikatakan Aher, pengajuan para tokoh menjadi pahlawan nasional ini tinggal dilengkapi kembali naskah, narasi, dan kelengkapan lainnya. Yakni, melalui berbagai kajian, akan diajukan kembali tahun depan.

Sehari sebelum Hari Pahlawan, Presiden Joko Widodo memberikan gelar pahlawan nasional kepada empat tokoh di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/11). Pemberian gelar ini berdasarkan Keputusan Presiden RI nomor 115/TK/Tahun 2017 per tanggal 6 November tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Keempat tokoh tersebut yakni TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Masjid dari NTB, Laksamana Malahayati dari Aceh, Sultan Mahmud Riayat Syah dari Kepulauan Riau, dan Lafran Pane dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemberian anugerah gelar pahlawan nasional ini sesuai usulan dari Kementerian Sosial RI tentang permohonan pemberian gelar pahlawan Nasiona

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement