Kamis 09 Nov 2017 05:18 WIB

Emil Belum Tunjukkan Kedekatannya dengan Golkar Jabar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Pengamat politik Unpad, Muradi.
Foto: Ist
Pengamat politik Unpad, Muradi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- DPP Golkar sudah menyatakan akan mendukung Ridwan Kamil (Emil) di Pilgub Jabar 2018. Namun, hingga saat ini, Emil belum menunjukkan tanda-tanda kedekatannya dengan Golkar Jawa Barat.

Emil pun belum terlihat akan merapat ke DPD Golkar Jabar. Padahal, Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi sudah legowo menerima keputusan DPP Partai Golkar tersebut.

"Sampai hari ini memang tidak ada komunikasi dari RK (Ridwan Kamil ke DPD Golkar Jabar," ujar Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jabar Iswara kepada wartawan, Kota Bandung, Rabu (8/11).

Namun, Iswara memastikan, DPD Golkar Jabar akan menerima pengusungan Emil. Karena, Dedi Mulyadi yang sebelumnya didukung penuh kader Golkar untuk maju ke Pilgub Jabar 2018 pun sudah berbesar hati menerima pengusungan Ridwan Kamil oleh DPP Partai Golkar.

"Kami seluruh pengurus Golkar di Jabar, kabupaten/kota, dan seluruh kader mengapresiasi sikap negarawan Kang Dedi Mulyadi karena bisa menerima keputusan DPP," kata Iswara.

Iswara mengatakan, Daniel Mutaqien mampu menambal kelemahan Emil terkait popularitas dan elektabilitasnya, khususnya di wilayah pantura. Ia yakin, penunjukkan Daniel Mutaqien sebagai pendamping Ridwan Kamil akan memaksimalkan kerja partainya di Pilgub Jabar 2018.

Pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Padjajaran Bandung, Muradi, mengatakan, terdapat tiga kriteria yang harus dipertimbangkan Emil dalam memilih wakilnya. Pertama, calon pendampingnya harus mampu menutupi kelemahan popularitas dan elektabilitas Emil di suatu wilayah. "Cari wakil yang bisa garap kelemahan basis (pemilih) dia (Emil)," kata Muradi.

Kedua, menurut Muradi, calon wakil harus memiliki jaringan yang kuat, salah satunya melalui partai. Dengan kekuatan jaringan partai yang dimiliki, wakil tersebut diyakini mampu meningkatkan sosialisasi yang baik sehingga berpotensi besar untuk menarik simpati pemilih. "Ketiga, wakilnya harus bisa menopang kinerja dia (Emil). Bukan sebaliknya," katanya.

Melihat kandidat calon wakil Emil yang disodorkan partai pengusung saat ini, Muradi menilai, Uu lebih unggul dibanding Daniel. Menurutnya, Uu mampu mendongkrak popularitas dan elektabilitas di Priangan timur.

Sebagai putra asli Priangan timur dan telah memiliki jaringan yang kuat, Uu bisa meraup suara untuk Emil. "Uu relatif bisa mengambil suara di Priangan timur," katanya.

Sedangkan Daniel, meskipun berasal dari utara Jawa Barat, menurut Muradi, belum tentu bisa meningkatkan popularitas dan elektabilitas di kawasan tersebut. "Kalau Daniel, saya enggak yakin. Dia figur baru, belum bisa membangun. Paling juga hanya Indramayu saja, itu juga belum tentu," katanya.

Dari sisi jaringan partai pun, Muradi menilai, Uu lebih unggul dibanding Daniel. Dengan bulatnya dukungan PPP untuk Uu, mesin partai akan bekerja maksimal dalam mensosialisasikan Emil-Uu.

Hal berbeda terlihat pada Partai Golkar di Jawa Barat. Meski partai tersebut memiliki logistik yang lebih kuat, tapi hal ini belum tentu bisa diandalkan mengingat adanya persoalan di tubuh Golkar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement