Rabu 08 Nov 2017 08:22 WIB

Kerusuhan Nusakambangan Diduga karena Dendam

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Esthi Maharani
LP Nusakambangan
Foto: Tahta Aidilla/Republika
LP Nusakambangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerusuhan terjadi di Lapas Nusakambangan, Cilacap Jawa Tengah, Selasa (7/11). Satu orang tewas dan tiga orang luka-luka. Kabid Humas Polda Jawa Tengah, AKBP Agus Triatmaja menuturkan, keributan terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Pihak korban diduga melakukan pemukulan pada para tersangka.

"Siang ya didatangi terus balas dendam," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (8/11).

Kejadian tersebut terjadi di luar sel. Awalnya, saat pemukulan pertama terjafi pagi hari, para napi sempat dimasukkan ke dalam sel terlebih dahulu. "Kejadian saat keluar ketemu langsung (terjadi pengeroyokan)," kata Agus.

Kendati demikian, hingga saat ini polisi masih terus melakukan pendalaman terhadap pemicu tersebut. Agus memastikan jika perbuatan para pelaku masuk pada ranah pidana umum. Para pelaku pun telah diamankan dan yang mengalami luka di rawat di RS terdekat.

"11 nama korban yang meninggal satu, yang luka tiga dirawat di RSUD," kata dia.

Saat ini, menurut Agus, kondisi sudah cukup kondusif. Personel kepolisian dari beberapa satuan telah ditempatkan di sekitar lokasi untuk menjaga kondusivitas. "Ada beberapa dari Satintel, Sabhara, dalmas juga ada," kata dia.

Napi yang tewas disinyalir adalah anak buah Jhon Key, yakni Tumbur Biondy Alvian Partahi Siburian. Ia tewas akibat luka tusuk di bagian perut. Sedangkan napi yang menglami luka adalah para lenghuni Blok C Nomor 20, yakni Sutrisno (25) mengalami luka tusuk pada paha belakang serta memar pada muka dan tangan, Hasan Bisri (36) mengalami luka memar dan luka tusuk di kepala, serta Dadang Arif (30) mengalami luka memar di wajah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement