REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA -- Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Harris Iskandar, mendorong pemerintah daerah mengembangkan kampung literasi untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
"Saat ini program kampung literasi sudah diterapkan pada 42 daerah di Indonesia dan ke depan harus terus dikembangkan untuk mendorong minat baca masyarakat," katanya usai menghadiri acara Gerakan Indonesia Membaca (GIM) di Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung, Selasa (7/11) lalu.
Ia menyebutkan, konsep kampung literasi tumbuh dari masyarakat sebagai subjek dan sekaligus objek dengan mendirikan sarana pendukung di setiap desa.
"Kami tidak punya konsep khusus terkait program kampung literasi ini, semua tumbuh dan berkembang di masyarakat sesuai dengan kreatifitas mereka sementara pemerintah bersifat mendorong saja," katanya.
Harris juga meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Tengah lebih fokus mengembangkan kampung literasi atau kampung pintar karena literasi merupakan bagian dari kebutuhan hidup bangsa.
"Kampung literasi juga bagian dari komponen smart city yang sudah mulai banyak diterapkan di beberapa daerah di Indonesia," katanya.
Ia juga mengatakan GIM yang sudah dilaksanakan di berbagai daerah juga bagian dari upaya meningkatkan minat baca dan pengentasan buta aksara terutama masyarakat yang tinggal di daerah terisolasi. Program kampung literasi merupakan bagian dari GIM, dan Harris berharap pemerintah daerah mampu mengaplikasikannya untuk menuju genarasi jaya di masa depan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
