REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Sebanyak 25 mahasiswa asing mengikuti kegiatan praktik kesehatan lapangan di delapan puskesmas Kulon Progo. Mereka mengikuti Interational Summer Sourse 2017 yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Para mahasiswa yang merupakan calon profesional tenaga kesehatan, berasal dari kampus-kampus di Malaysia, Jerman, Thailand dan Belanda. Mereka melakukan praktik bersama 34 mahasiswa UGM dari berbagai fakultas.
Mereka berasal dari Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Farmasi. Semuanya mengikuti kursus musim panas bertajuk Interprofesional Healthcare Tropical, Neglected Infection and Sexually Transmitted Disease.
Selama satu pekan, ke-59 mahasiswa turun langsung ke masyarakat untuk melihat permasalahan kesehatan di pedesaan. Mereka ditempatkan di delapan puskesmas seperti Kalibawang, Samigaluh, Panjatan, Nanggulan, Pengasih 1, 2 dan 3.
Praktik kesehatan ini merupakan bagian dari kursus musim panas internasional yang dilaksanakan selama tiga pekan di Fakultas Kedokteran UGM, 30 Oktober sampai 17 November 2017. Selama bertugas, mahasiswa-mahasiswa tinggal bersama warga.
Selama di lapangan para mahasiswa menjalani berbagai kegiatan pelayanan kesehatan di puskesmas, posyandu, puskesling, penyuluhan, konseling gizi dan skrinning kesehatan. Diharapkan mereka bisa memberi solusi atas permasalahan yang ada.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Bambang Haryanto, menyambut positif kegiatan yang digelar FK UGM. Ia berharap, praktik kesehatan lapangan ini dapat menjadi wahana mahasiswa belajar dan mendapat tambahan pengalaman.
"Semoga kegiatan ini bisa terus dikembangkan lebih lanjut ke depannya, dan bisa mendorong terwujudnya misi Kulon Progo sebagai kabupaten yang sehat, mandiri dan sejahtera," kata Bambang, Selasa (7/11).
Seorang peserta dari Malaysia, Kader Muhammad, mengaku mendapatkan pengalaman baru selama mengikuti kegiatan tersebut. Terutama, tentang penanganan kesehatan yang ada di pedesaan.
"Ikut kegiatan bisa langsung belajar dalam pelayanan kesehatan di masyarakat dengan kultur yang berbeda, menjadi pengalaman yang cukup berharga," ujar mahasiswa Farmasi, Cyberjaya University College of Medical Science tersebut.
Kegiatan ini sudah dilakukan sejak 2016, namun tahun ini menggandeng Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Farmasi demi meningkatan pendidikan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Diharapkan, calon tenaga profesional kesehatan dapat saling bekerjasama, berbagi pengalaman dan mempraktikan langsung ilmu secara langsung.