Senin 06 Nov 2017 17:58 WIB

Pelanggar Lantas Meningkat Akibat Pembangunan Infrastruktur

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Andi Nur Aminah
Operasi Zebra. Anggota Kepolsian Satlantas Polda Metro Jaya menindak pengendara kendaraan roda dua yang melakukan pelanggaran dengan memasuki jalur cepat di jalan Letdjen Suprapto, Jakarta, Rabu (11/01).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Operasi Zebra. Anggota Kepolsian Satlantas Polda Metro Jaya menindak pengendara kendaraan roda dua yang melakukan pelanggaran dengan memasuki jalur cepat di jalan Letdjen Suprapto, Jakarta, Rabu (11/01).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirlantas Polda Metro Jaya mengatakan peningkatan jumlah pelanggar lalu lintas (lalin) yang kena tilang, salah satu penyebabnya karena pembangunan infrastruktur. Akibat pembangunan tersebut, banyak pelanggar yang menerobos lalin, maupun melawan arus.

"Kalau di Jakarta kita lihat, karena pembangunan infrastruktur bisa jadi salah satu penyebab pelanggaran. Karena dari empat lajur jadi satu lajur, seperti di Pancoran. Nah itu bisa memicu pelanggaran," ujar Halim di Mapolda, Rabu (6/11).

Menurut dia, banyak pelanggar tersebut yang misalnya saja terburu-buru untuk tiba di tujuan dengan cepat. Kemudian memicu pelanggaran rambu-rambu lalin. Sudah jumlah kendaraan meningkat, pembangunan infrastruktur pun dilakukan serentak.

Pada intinya, Halim melanjutkan, polisi tidak hanya menindak warga yang melawan arus, tetapi juga warga yang tidak sesuai ketentuan akan langsung ditertibkan. Apalagi target tilang tidak ditentukan, artinya tilang akan terus dilakukan sampai masyarakat benar-benar tertib.

"Tilang tidak ada target. Targetnya itu untuk pelaksanaannya, jadi siang ada dua operasi, ini untuk Polda ya disamping semua wilayah sudah kerjakan. Seperti Polres itu harus laksanakan setiap pagi dua titik, siang dua titik, malam dua titik, dinihari dua titik," papar Halim.

Untuk lokasi malam dan dinihari, Halim mengatakan lokasinya berbeda-beda, dan enggan memberitahukan di mana saja titiknya. "Pokoknya yang rawan pelanggaran. Dan itu di tempat yang terang, tidak di tempat gelap. Yang aman untuk anggota di lapangan," kata dia.

Operasi Zebra 2017, dilakukan satu tahun sekali, didahului operasi lilin dan tahun baru. Jadi, setiap operasi besar terpusat, di dahului operasi lalu lintas. Dia mengatakan, seperti jelang Ramadhan, waktu itu dilaksanakan operasi simpatik.

Operasi ini efektif agar terjadi kelancaran keselamatan lalin pada waktu menjelang kegiatan operasi lilin natal dan tahun baru. "Sehingga pada Natal dan Tahun Baru tinggal operasi kemanusiaan. Kurangi tilang-tilang," ujar dia.

Dalam operasi lima hari ini, polisi sempat mengamankan sabu-sabu milik seorang pelanggar. Namun, Halim tidak mau menjelaskan lebih lanjut, lantaran belum mengetahui pasti kelanjutannya. "Iya ada pengamanan narkoba di Jakarta Timur," kata dia.

Sementara, ditemui di tempat berbeda, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengharapkan masyarakat yang akan pergi ke luar rumah agar mengecek kelengkapan surat dan kendaraan. "Kalau enggak ada surat-surat, jangan memaksakan. Kemudian berbalik lawan arus itu bahaya terhadap pengguna lain. Kalau pengguna lain tak tahu apa-apa kemudian ditabrak dan luka, maka ada masalah lain," papar dia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement