REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menawarkan berbagai peluang bisnis dan investasi di Jawa Barat kepada para pengusaha Jepang. Hal tersebut sebagai tindak lanjut pertama setelah penandatanganan MoU antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Prefektur Shizuoka.
Menurut Aher, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat siap mempermudah perizinan investasi dan bisnis di Jawa Barat. Begitupun, kemudahan diplomasi akan didapat setelah penandatanganan MoU tersebut.
"Kami segera membentuk tim bersama, tim dari Jabar dan dari Shizuoka, untuk bekerja secara kompak dan cepat merealisasikan kerja sama di berbagai bidang," ujar Aher dalam siaran persnya, Ahad (5/11).
Aher mengatakan, tim tersebut diperlukan untuk menata apa saja yang dibutuhkan supaya manfaatnya segera dirasakan bersama.MoU yang ditandatangani bersama Gubernur Shizuoka, Heita Kawakatsu, merupakan sebuah payung besar untuk berbagai kerja sama antara kedua belah pihak, terutama di bidang ekonomi dan sumber daya manusia (SDM).
"Semoga dengan ditandatanganinya MoU Provinsi Kembar Jabar-Shizuoka, berbagai kerja sama dalam hal ekonomi, SDM, budaya, dan lainnya, bisa dengan cepat direalisasikan," kata Aher.
Aher menjelaskan, kini Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Majalengka, Pelabuhan Patimban di Subang, dan sejumlah ruas tol, tengah dibangun di Jawa Barat. Pembangunan infrastruktur ini tentunya akan mendorong perkembangan ekonomi dan bisnis di Jawa Barat.
Puluhan perusahaan asal Jepang terutama yang bergerak di bidang otomotif, kata dia, selama ini telah memiliki industri di Jawa Barat. Aher berharap semakin banyak pengusaha Jepang yang mengembangkan usaha di Jawa Barat.
Aher mengatakan, sangat senang bisa bekerja sama dengan pemerintah dan para pebisnis di Prefektur Shizuoka. Ia pun berharap semua kerja sama ini berjalan lancar dan indah, seindah keindahan alam Jawa Barat dan Shizuoka.