Jumat 03 Nov 2017 05:40 WIB

Pakar ITB: Reklamasi Menenggelamkan Jakarta

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Bayu Hermawan
Foto udara proyek reklamasi Teluk Jakarta, Selasa (15/11).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Foto udara proyek reklamasi Teluk Jakarta, Selasa (15/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Ilmu Kelautan Institut Teknologi Bandung (ITB) Muslim Muin menegaskan, agar Reklamasi tidak perlu dilanjutkan kembali. Muslim mengatakan, alasan reklamasi untuk pembangunan Giant Sea Wall atau tembok besar pencegah banjir pasang laut tidak bisa dikatakan benar seratus persen.

"Jadi ancaman dari laut tidak ada, ancaman (banjir) yang ada dari darat," ujarnya saat ditemui di Komplek Parlemen Senayan, Kamis (2/11).

Muslim juga menegaskan, pembangunan pulau-pulau reklamasi justru akan memperparah banjir yang sering terjadi di Jakarta. Pembuatan pulau-pulau reklamasi akan menutup akses keluar banjir dari hulu ke hilir sungai-sungai di Jakarta untuk melepas air ke laut lepas.  Maka dari itu, Muslim menilai adalah sebuah keanehan jika dikatakan pulau reklamasi merupakan solusi mencegah banjir di Jakara.

"Jadi reklamasi ini tidak melindungi Jakarta, tapi meneggelamkan Jakarta," jelasnya.

Oleh karena itu, Muslim mengatakan setuju agar reklamasi segera dihentikan, dan pulau-pulau yang sudah terbentuk agar dikelola oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta.

"Yang sudah terbangun, kita kaji, kita modelkan. Kalau saya (menilai), yang rugi itu nelayan, mengambil nafkah nelayan. Saya ingin reklamasi ini ditempati oleh nelayan, utamanya begitu, bisa nanti dicampur dengan wisata, bukan Ruko begitu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement