REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Musim hujan mulai mengguyur sejumlah tempat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Berdasarkan pantauan Republika, hujan dengan intensitas ringan terjadi di Kota Mataram sejak sekitar pukul 14.00 Wita.
Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Internasional Lombok, BMKG NTB, Oral Sem Wilar mengatakan, sejumlah wilayah di Pulau Lombok seperti Tanjung, Batulayar, Senggigi, Gangga,Taliwang,Lunyuk,Sateluk, Gunung Sari, Narmada, Batukliang, Sigerongandan sekitarnya berpotensi hujan lebat disertai kilat pada pukul 12.00 Wita.
"Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga 16.20 Wita," ujar Oral di Mataram, NTB, Kamis (2/11).
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Lombok Barat Luhur Tri Uji Prayitno mengatakan, berdasarkan data curah hujan dan kondisi dinamika atmosfer hingga dasarian III Oktober 2017 terpantau curah hujan dengan kategori menengah hingga tinggi terjadi di Pulau Lombok, khususnya bagian barat.
"Sementara itu curah hujan di Pulau Sumbawa terpantau masih rendah, kecuali di Sumbawa Barat, Sumbawa bagian Barat, dan Dompu," kata Luhur.
Luhur menambahkan, kondisi suhu muka laut di perairan NTB menunjukan kondisi cukup hangat, ENSO berindikasi pada kondisi La Nina lemah, dan angin permukaan di wilayah NTB menunjukkan angin timuran masih cukup dominan namun demikian angin timuran di lapisan atas mulai melemah.
"Kondisi tersebut memicu terjadinya peluang hujan dengan kategori rendah di sebagian wilayah NTB, walaupun pergerakan Madden Jullian Oscillation (MJO) saat ini tidak aktif di pasifik bagian barat," ucap Luhur.
Dengan mulai adanya curah hujan di beberapa wilayah di NTB, lanjut Luhur dapat dikatakan sudah mulai adanya masa peralihan antara musim kemarau menuju musim hujan. Hal ini ditandai dengan hujan lebat yang berlangsung dalam skala lokal.
"Perlu diperhatikan hujan lebat yang terjadi secara tiba-tiba yang disertai petir yang dapat berdampak genangan air di sebagian Lombok dan Sumbawa bagian barat," kata Luhur.