Kamis 02 Nov 2017 05:07 WIB

Bagi-Bagi Lahan oleh Jokowi ke Petani-Petambak Muara Gembong

Rep: Dea Alvi Soraya / Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo mengunjungi revitalisasi tambak udang di Desa Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/11).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Joko Widodo mengunjungi revitalisasi tambak udang di Desa Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan dan pencanangan program Perhutanan Sosial di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Rabu (1/11). Kedatangan Jokowi disambut meriah ribuan masyarakat yang antusias melihat pemimpin sekaligus Presiden Republik Indonesia itu.

Baliho berwarna merah dan putih dipasang  berjejer sepanjang jalan yang dilalui mantan gubernur DKI Jakarta itu. Mobil-mobil khusus staf kepresidenan mulai memadati jalan dengan lebar sekitar 2,5 meter yang menjadi akses utama masyarakat Muara Gembong.

Lapangan hingga jalan khusus disiapkan demi kelancaran program yang telah direncanakan oleh pemerintah sejak April 2017 lalu, namun baru direalisasikan hari ini, Rabu (1/11). Muara Gembong, dalam kesempatan ini dipilih sebagai percontohan program Perhutanan Sosial yang nantinya akan berlanjut di daerah seluruh Indonesia hingga target pemerintah untuk menanam 2,5 juta hektare hutan bakau di Indonesia dapat tercapai.

Untuk menyukseskan programnya, Jokowi memberikan Surat Keterangan Izin Pemanfaatan Hutan (SKIPH) Kawasan Hutan Negara bagi 38 petani dan petambak dari Muara Gembong. Setiap petani, mendapatkan jatah pengelolaan lahan seluas dua meter yang dapat digunakan untuk bertani hingga bercocok tanam. Sedangkan petambak, dapat memanfaatkan 50 persen dari dua hektare tersebut untuk menambak udang atau budidaya laut, dan sisanya disediakan untuk penanaman bakau.

Selain itu, petani asal Teluk Jambe, Karawang juga turut diundang dan diberikan surat keterangan (SK) yang dicocokkan dengan keperluan daerah masing-masing. Salah satunya adalah kelompok Tani Mandiri Teluk Jambe Bersatu yang mendapatkan lahan seluas 1.566 hektare kepada 783 KK.

SK pengakuan dan perlindungan kemitraan kehutanan juga diberikan antara LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Bukit Alam dengan Perhutani di petak 13,14, 230 dan 24 BKPH Teluk Jambe, Desa Kutanegara, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang seluas 158 hektare, dengan 79 KK. SK pengakuan dan perlindungan kemitraan kehutanan antara LMDH Mekarjaya di petak 12 dan 17 BKPH Teluk Jambe Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang seluas 180 hektare juga diberikan kepada 90 KK petani Teluk Jambe.

Selain itu, SK pengakuan dan perlindungan kemitraan kehutanan antara LMDH  Mulya Jaya di petak  23 EF, 25 EF, 26 APCD dan 33A BKPH Teluk Jambe Desa Mulya sejati Kutanegara, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang seluas 160 hektare juga diberikan kepada 80 KK petani. Dalam pelaksanaan kerja masing-masing kelompok ini berbeda-beda fase kemajuannya, sejalan dengan tahapan penyelesaian yang didukung oleh KLHK, Perhutani, Kementerian BUMN, dan bimbingan Himbara (Himpunan Bank Negara).

Desa Pantai Mekar, Muara Gembong sendiri dipilih sebagai awal kegiatan dengan rasio pengelolaan semula 11 hektare per orang dan ditata ulang menjadi dua hektare per orang, dengan tujuan agar dapat mencangkul lebih banyak petani. Dari luasan 80,9 hektare yang diberikan pemerintah kepada 38 petani di Muara Gembong, nantinya akan dikembangkan menjadi 830 hektare. Luas hamparan kawasan hutan produksi di wilayah ini total mencapai 11.655 hektare dan potensi garapan untuk tambak udang dan ikan sekitar 2.030 hektare.

Salah satu petambak udang di Desa Pantai Mekar Nalim mengaku belum mengetahui kapan akan memulai usaha tambak udangnya. Dia mengatakan, masih akan menunggu kucuran dana KUR dari Bank Mandiri sebagai modal usaha. "Belum tau kapan mulainya (tambak udang), karena modalnya belum ada. Masih tunggu KUR dari Bank Mandiri," kata Nalim.

Sementara itu Anim, petani asal Teluk Jambe mengaku akan menggunakan dua hektare lahannya untuk menanam padi, dan berkebun buah-buahan, seperti pisang dan jeruk. Anim mengaku sangat bersyukur dengan pemberian lahan tersebut dan dia bertekad akan menggunakan lahan tersebut dengan maksimal demi kelangsungan hidup keluarga.

"Terima kasih Pak Jokowi, mudah-mudahan lahan ini bisa membantu kehidupan saya sekeluarga," kata Anim.

Sebelum kehadiran Jokowi di Muara Gembong, telah dilaksanakan penyerahan bantuan-bantuan kepada kelompok tani baik petani tambak di Bekasi, maupun petani di Teluk Jambe  berupa bibit mangrove dan satu unit persemaian mangrove dari KLHK dan Perhutanan. Bibit udang sebanyak 1,2 juta ekor serta benih ikan 8.400 ekor, dan pakan udang 21,8 ton dari KKP juga telah diberikan pemerintah kepada petambak Muara Gembong.

Sarana dan prasarana pendukung, seperti tanggul, saluran drainase, aliran listrik, pompa air hingga sumur bor juga telah disediakan. Bantuan benih jagung sebanyak 5 ton, serta bibit tanaman jeruk dan pisang bagi 1.070 KK tani juga telah diberikan bagi petani di Teluk Jambe.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement