REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun politik sudah makin dekat. Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengungkapkan kriteria calon wakil presiden (cawapres) yang diinginkan Gerindra untuk mendampingi Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. "Yang bisa komplementer lah tentu saja dengan Pak Prabowo. Yang elektabilitasnya juga tinggi, yang juga mempunyai pandangan-pandangan yang sama terutama tentang visi ekonomi, visi politik, visi sosial, dan lain-lain," kata Fadli Zon, di Gedung DPR RI, Rabu (1/11).
Beberapa sosok yang digadang-gadang akan menjadi cawapres telah bermunculan. Salah satunya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini juga sudah melakukan pertemuan dengan Prabowo, pada Selasa (31/10).
Kendati demikian, Fadli mengatakan masih terlalu dini untuk melakukan penilaian menanggapi mencuatnya nama AHY beberapa waktu belakangan. Menurut dia, Gerindra belum mempertimbangkan nama-nama untuk kandidat cawapres.
Fadli menegaskan, konsentrasi partainya saat ini menjadikan Prabowo sebagai capres dan presiden terpilih pada 2019. Pertemuan AHY-Prabowo kemarin, menurut Fadli, juga belum membahas penjajakan koalisi Pilpres 2019. Agenda yang dibahas masih bersifat normatif.
Fadli menyatakan, semua kemungkinan untuk koalisi dengan pihak manapun masih terbuka. "Kadang momentum datangnya juga cepat. Kita lihat aja nanti ini kan masih terlalu dini. Tapi sebagai sebuah komunikasi politik saya kira bagus-bagus saja," kata dia.