Selasa 31 Oct 2017 18:35 WIB

10 Daerah Rawan, Demiz Minta Mitigasi Bencana Dipercanggih

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar, prihatin dengan bencana longsor yang menerjang permukiman di Kampung Muara RT 03/06 Desa Cipelah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung Jawa Barat. Deddy mengatakan, ada 10 kabupaten yang sudah pasti rawan bencana. "Jadi, pasti setiap tahun akan terjadi bencana tinggal bagaimana mengurangi dampak bencananya," ujar Deddy Mizwar yang akrab disapa Demiz kepada wartawan, Selasa (31/10).

Menurut Demiz, sistem mitigasi bencana harus canggih setiap tahun. Selain itu, daerah pun harus belajar bagaimana tim mitigasi bencana lebih baik. "Harusnya di daerah sungai harus ada alarm. Karena Ada 10 kabupaten yang rawan itu. Jadi, jangan nunggu terjadi bencana," katanya.

Demiz mengatakan, mitigasi bencana harus dilakukan untuk semua daerah termasuk daerah Cipelah yang longsor. Jadi, kalau ada hujan sekian lama maka warga harus cepat-cepat mengungsi. "Masyarakat di pinggir sungai harus segera mengungsi kalau hujan jangan nongkrong aja," katanya.

Dedy mengatakan, kesepuluh kabupaten/kota yang rawan bencana di antaranya, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Kota Bandung, Tasikmalaya, Cianjur, Garut, Majalengka, Sukabumi, Bogor, dan Sumedang. Untuk itu, masyarakat harus membangun mitigasi kebencanaan. Sehingga, bisa menghindari bencana yang lebih besar baik korban jiwa maupun harta benda. Jika hujan deras, dia mengatakan, maka masyarakat harus segera mengungsi dan menyelamatkan harta bendanya. "Selain itu harus selalu melihat peta BPBD dan setiap kabupaten/kota harus memiliki BPBD agar mudah koordinasinya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement