Sabtu 28 Oct 2017 10:30 WIB

13 Hari Pascaoperasi, Bayi Kembar Fahira-Sahira Mulai Sadar

Bayi kembar siam (ilustrasi)
Foto: www.postriply.blogspot.com
Bayi kembar siam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Bayi kembar siam dempet perut Fahira dan Sahira, asal Kisaran, Provinsi Sumatera Utara, mulai sadar setelah 13 hari pascaoperasi yang dilakukan oleh tim dokter ahli dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan.

Humas RSUP H Adam Malik, Masahadat Ginting mengatakan bayi kembar siam tersebut, masih dirawat intensif di ruangan Interest Care (ICU) milik Rumah Sakit Kementerian Kesehatan. Bayi-bayi tersebut sudah bisa menangis seperti bayi sehat lainnya.

Selain itu, menurut dia, perkembangan mengenai kondisi kesehatan Fahira dan Sahira banyak mengalami kemajuan, dan setelah menjalani operasi yang ditangani oleh 50 dokter dari RSUP Adam Malik.

"Saat ini, Fahira dan Sahira yang terbaring di tempat tidur, dan tidak lagi menggunakan mesin alat bantu nafas," ujar Masahadat.

Ia mengatakan, memang bayi kembar siam tersebut telah selesai memasuki fase 4 x 24 jam dan terakhirnya adalah hari Jumat,(20/10). "Namun, tim dokter masih tetap memantau setiap saat perkembangan kesehatan Fahira-Sahira," katanya.

Operasi pemisahan bayi kembar siam tersebut, ditangani tim dokter ahli RSUP Adam Malik, diketuai oleh Prof Guslihan Dasa Tjipta SpA (K), sekretaris tim dokter dr Rizky Adriansyah SpA (K), dr Erjan Fikri SpBA, dan dokter lainnya. Bayi kembar siam itu, sempat dirawat lebih kurang selama enam bulan di ruangan VIP RSUP Adam Malik.

Sebelumnya, Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam, dr Rizky Adriansyah SpA (K), menjelaskan operasi pemisahan bayi kembar siam Fahira- Sahira itu dilakukan Senin (16/10) pukul 08.30 WIB hingga pukul 18.45 WIB. Selain melakukan operasi pemisahan, menurut dia, pihaknya juga mengoperasi terhadap jantung bocor yang dialami Sahira.

"Tim dokter telah menutup daerah jantung bocor tersebut," katanya.

Rizky menjelaskan, sedangkan Fahira pada pukul 17.30 WIB sudah selesai menjalai operasi, namun belum lewati 24 jam pertama. Tim dokter melalukan operasi tanpa menggunakan tissue expander atau memasukkan jaringan di bawah kulit milik kedua bayi yang dijadikan sebagai kulit cadangan perut setelah operasi. Tim dokter hanya memanfaatkan dan memaksimalkan kulit yang ada.

"Operasi kembar siam itu, ditangani 50 dokter ahli yang membantu proses pemisahan tersebut," jelas Rizky.

Fahira dan Sahira berusia 6,5 bulan dan memiliki bobot total 9,4 kilogram. Fahira memiliki bobot 5,5 kilogram, sedangkan Sahira lebih ringan yakni 3,9 kilogram.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement