Sabtu 28 Oct 2017 00:06 WIB

Kisah Korban Selamat Gudang Kosambi Berlari Kencang Jauhi Panas

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andi Nur Aminah
Juleha (23) dan Widya (20) korban kebakaran gudang kosambi menjalani perawatan ditemani keluarganya di RSUD Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Juleha (23) dan Widya (20) korban kebakaran gudang kosambi menjalani perawatan ditemani keluarganya di RSUD Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kebakaran pabrik kembang api milik PT Panca Buana Cahaya Sukses, Kosambi, Tangerang masih menyisakan kenangan buruk bagi korban. Peristiwa yang menewaskan puluhan korban tersebut terjadi Kamis (26/10) lalu.

Salah satu korban selamat, Widya (20) mengatakan baru seminggu bekerja di pabrik tersebut. Niatnya untuk mencari nafkah di pabrik itu, tak kesampaian. Justru malah musibah yang harus ia hadapi. Saat ini Widya masih dirawat di rumah sakit karena menderita luka bakar 17 persen. Di antaranya bagian wajah, tangan dan kaki.

Ketika kebakaran terjadi, api dan asap sudah menyebar di sekitar pabrik. Tanpa pikir panjang, ia mencoba menyelamatkan diri. "Asap sudah mengepul semua, saya lari sekencang-kencangnya keluar buat menyelamatkan diri," katanya kepada Republika.co.id, Tangerang, Jumat malam (27/10).

Ia memutuskan untuk 'nyemplung' ke dalam kolam yang berada di dalam pabrik. Aksi itu dilakukannya guna menghindari hawa panas dari kobaran api dan kepulan asap yang menimpanya. "Api tiba-tiba langsung muncul enggak tau darimana. Pokoknya langsung lari, lalu nyemplung ke dalam air," katanya.

Ia mengatakan air yang ada dalam pabrik tersebut setinggi lehernya. "Tingginya mungkin sekitar satu meter lebih," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement