Jumat 27 Oct 2017 21:10 WIB

Ojek Daring Bantah Tusuk Sopir Angkot Sukarame

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Elba Damhuri
Layanan ojek berbasis aplikasi, Gojek (ilustrasi).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Layanan ojek berbasis aplikasi, Gojek (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Para perwakilan ojek daring Gojek membantah tuduhan pelaku penusukan sopir angkot Sukarame Anggiat Sipahutar atau akrab dipanggil rekannya Ucok (40 tahun), dari mitranya. Mereka berharap polisi dapat mengungkap kasus tersebut dengan seterang-terangnya.

"Jangan langsung menuduh itu driver Gojek. Bisa saja pelaku tersebut menggunakan jaket Gojek untuk menyudutkan driver Gojek. Kita serahkan sama polisi mengungkapnya," kata Gani, seorang perwakilan mitra Gojek, Jumat (27/10).

Ia mengakui belakangan ini perseteruan dan kisruh antaran driver Gojek dengan ojek pangkalan (opang) dan sopir angkot di Kota Bandar Lampung masih berlangsung. Hal tersebut dipicu dengan dalih perebutan dan pencarian penumpang.

Menurut dia, banyak sopir Gojek mitranya yang mendapat intimidasi dari sopir opang maupun sopir angkot. Kerap terjadi keributan di lapangan antara mitra Gojek dan opang dan angkot, sampai terjadi pemukulan atau benturan fisik. Sesama mitra, jelas sopir Gojek membantu melerainya.

Miftahu, perwakilan mitra Gojek lainnya mengatakan, pihaknya juga memiliki beberapa video intimidasi mitra Gojek di lapangan. Semua itu, ungkap dia, ada asal muasalnya, sehingg keributan selalu terjadi di lapangan.

Ia berharap kasus penusukan sopir angkot Ucok di Jalan Pulau Sebesi pada Jumat Siang segera terungkap. Menurut dia, pelaku penusukan bisa saja ingin menyudutkan mitra Gojek dengan memakai jaket Gojek. Padahal, sebelumnya atribut Gojek pernah dirazia dan disita para sopir angkot dan sopir opang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement