Jumat 27 Oct 2017 18:58 WIB

Sudah Dikenali Jenazah Kebakaran Kosambi Siap Dipulangkan

Rep: Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Tim DVI Kombespol dr. Pramujoko menunjukkan foto korban yang teridentifikasi bernama Surnah, Jumat (27/10) di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Korban bernomor kantong 1 dengan nomor registrasi 344 ini baru berusia 14 tahun.
Foto: Republika/Sri Handayani
Ketua Tim DVI Kombespol dr. Pramujoko menunjukkan foto korban yang teridentifikasi bernama Surnah, Jumat (27/10) di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Korban bernomor kantong 1 dengan nomor registrasi 344 ini baru berusia 14 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenazah korban ledakan pabrik petasan di PT Panca Buana Cahaya, Kosambi Tangerang yang berhasil diidentifikasi, Surnah, kini telah siap dipulangkan ke kediaman di Kampung Salembaran, Kosambi, Tangerang.

Ketua Tim Post-Mortem DVI RS Polri Kombes Edy Purnomo mengatakan saat ini keluarga telah dalam perjalanan menuju RS Polri. "Jenazah sudah dimandikan, sudah dimasukkan ke dalam peti," kata Edy kepada Republika.co.id di RS Polri, Jumat (27/10).

Sebelumnya diberitakan, Tim DVI Polri telah berhasil mengidentifikasi satu jenazah. Korban diidentifikasi dari pemeriksaan primer gigi, pemeriksaan primer medis, penentuan usia, jenis kelamin, dan tinggi badan. "Kami tim DVI bersyukur di hari pertama kami bisa mengidentifikasi identifikasi satu orang," kata Ketua Tim DVI RS Polri Kombespol dr. Pramujoko di RS Polri, Jakarta Timur, Jumat (27/10).

Korban yang teridentifikasi bernomor kantong 1 dengan nomor registrasi 344. Jenazah diketahui bernama Surnah. Perempuan kelahiran Tangerang, 8 Mei 2003 itu beralamat di Kampung Salembaran, RT 04 RW 16, Kosambi, Tangerang.

Menurut Pramujoko, kondisi jenazah Surnah telah rusak berat. Oleh karena itu, tim DVI membutuhkan ketelitian tinggi dan tambahan informasi dari keluarga.

Jenazah Surnah rencananya akan dibawa diserahkan ke keluarga hari ini. "Kalau sudah selesai pemulasaraan akan diserahkan ke Polda Metro lalu ke keluarga. Insya Allah hari ini," ujar Pramujoko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement