Kamis 26 Oct 2017 16:23 WIB

AS Minta Maaf Soal Panglima, JK: Ya Sudah Maafkan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla.
Foto: Ist
Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) angkat bicara terkait masalah Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang dilarang masuk ke wilayah Amerika Serikat. Menurut Wapres, Amerika pun telah meminta maaf terkait masalah ini dan menjelaskan permasalahannya.

Karena itu, ia ingin agar masalah ini diakhiri dan Indonesia menerima permintaan maaf AS. Menurut JK, permintaan maaf dari sebuah negara besar seperti Amerika tak mudah dilakukan. "Jadi negara sebesar Amerika yang agak sombong itu, minta maaf itu kalau perlu betul. Ya, minta maaf agak mahal. Dan itu sudah meminta maaf, ya sudah. Menurut saya perdebatannya sudah, ujung-ujungnya sudah minta maaf," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (26/10).

Menurut JK, bagi sebuah negara besar, mengakui kesalahan yang telah dilakukannya dapat memberikan efek yang cukup besar. Karena itu, Indonesia perlu menerima permintaan maaf yang telah disampaikan oleh AS.

JK mengaku telah menerima klarifikasi atau penjelasan resmi dari pemerintah AS yang dikirimkan melalui kedutaannya terkait insiden larangan masuk terhadap Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Berdasarkan surat resmi yang telah diterimanya, AS menyebut terjadi kesalahan administrasi.

"Kalau saya dengar, kan Amerika sudah mengaku kesalahannya bahwa itu kesalahan administrasi, juga sudah minta maaf. Saya pikir ini kesalahan komputer ini, kesalahan administrasi kan. Jadi ya sudahlah, kita juga tidak ingin bertengkar terus," ujarnya.

Kendati demikian, ia berharap agar pemerintah Amerika memperbaiki kesalahan pada sistem administrasinya agar permasalahan ini tak kembali terjadi. Menurut dia, nama Gatot sering kali bermasalah di Amerika. "Amerika harus memperbaiki juga dia punya sistem. Jadi mungkin masuk komputer, tiba-tiba ada Gatot yang sama, ya mungkin ada masalah, ya dikira inilah itu. Nama Muhammad, nama Gatot bermasalah di Amerika," kata JK.

JK menceritakan insiden serupa pun juga pernah dialaminya. Saat itu, ia hendak melakukan kunjungan kenegaraan ke Peru. Namun, saat transit di Los Angeles, Amerika, pesawat yang ditumpanginya pun sempat ditahan oleh otoritas setempat selama sekitar satu jam. Alasannya, terdapat nama manifest penumpang yang masih bermasalah. "Terpaksa tengah malam telepon Washington, kenapa dua orang ini? Ternyata administrasi itu. Pesawat saya, saya sendiri tertahan. Apa boleh buat," cerita JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement