Rabu 25 Oct 2017 22:28 WIB

Menhan Indonesia dan Menhan AS Kembali Bertemu di Filipina

Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis, Senin (23/10) di Clark, Filipina menyampaikan permohonan maaf kepada Menhan RI Ryamizard Ryacudu atas insiden sempat ditolaknya Panglima TNI Jenderak Gatot Nurmantyo di AS
Foto: Dok. Puskom Kemhan
Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis, Senin (23/10) di Clark, Filipina menyampaikan permohonan maaf kepada Menhan RI Ryamizard Ryacudu atas insiden sempat ditolaknya Panglima TNI Jenderak Gatot Nurmantyo di AS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu kembali bertemu Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis di akhir kegiatan "ASEAN Defense Ministers Meeting" (ADMM) di Clark, Filipina, Rabu (25/10).  Dalam pertemuan tersebut Menhan RI dan James Mattis sempat kembali membahas soal penolakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di AS untuk memenuhi undangan Kepala Staf Gabungan militer AS.

Menurut siaran pers yang diterima di Jakarta, Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini mengatakan, bahwa penolakan Panglima TNI ke AS tengah di investigasi oleh Pemerintah Amerika Serikat. "Ya tadi Menhan AS menyampaikan bahwa masalah kasus gagal berangkatnya Panglima ke AS sedang diinvestigasi," kata Ryamizard.

Namun demikian, kata dia, investigasi yang dilakukan oleh Pemerintah AS masih memerlukan waktu. "Karena ini hubungan antara tentara jadi agak lama dan ini sedang dicari apa penyebabnya (gagal berangkatnya Panglima)," kata Menhan.

Terlepas dari masalah itu, Menhan sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pertahanan James Mattis atas kesediaan melaksanakan pertemuan di sela-sela ADMM dan ADMM Plus 2017 di Filipina.

"Suatu kebahagiaan bagi saya dapat menerima secara pribadi Menhan Amerika Serikat. Saya memandang Amerika Serikat adalah sahabat dekat dan merupakan negara yang penting di kawasan," kata Menhan.

"Kita sudah sejak lama saling membangun kerja sama di bidang Pertahanan dengan AS. Semoga kedua angkatan bersenjata dapat terjalin dengan baik dan dapat menjadi landasan yang kokoh bagi persahabatan kedua negara," demikian Menhan Ryamizard.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement