Senin 23 Oct 2017 18:51 WIB

Tak Dapat KIS, Pemulung Geruduk Gedung DPRD Sumut

Rep: Issha Harruma/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang warga menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diperolehnya (ilustrasi)
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Seorang warga menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diperolehnya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Puluhan pemulung dari Medan dan Deli Serdang menggeruduk gedung DPRD Sumatera Utara di Jl Imam Bonjol, Medan, Senin (23/10). Salah satu maksud dari kedatangan mereka ini adalah untuk menyampaikan protes karena tidak mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS). "Kami semua ini pemulung. Datang ke sini mau sampaikan protes karena tidak  dapat KIS," kata salah seorang pemulung, Oloan Tambunan, Senin (23/10).

Dalam aksinya, para pemulung ini tak lupa membawa sejumlah kertas karton berisikan tuntutan mereka. Massa yang didominasi ibu-ibu ini juga memanfaatkan karton kardus untuk menuliskan protes mereka.

Tak lama aksi mereka berlangsung, salah satu perwakilan DPRD Sumut, Sutrisno Pangaribuan menerima dan mendengarkan tuntutan mereka. Anggota Komisi C ini pun menjelaskan beberapa alasan para pemulung tersebut tidak mendapatkan KIS.

Salah satu alasan itu, yakni petugas tidak menemukan yang bersangkutan di rumah saat pendataan. "Ada memang beberapa kejadian di lapangan, tim surveinya tidak menemukan orang yang ingin di data. Jadi hanya mendata orang yang ada di lapangan," kata Sutrisno.

Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan, persoalan pendataan yang kurang merupakan realitas. Masih banyak warga yang sangat layak mendapatkan bantuan namun belum terjangkau program-program pemerintah.

Dia pun berjanji akan menyampaikan aspirasi dan temuan-temuan di masyarakat terkait bantuan pemerintah yang belum merata ini. "Persoalan-persoalan seperti ini waktu saya reses juga ditemukan. Saya sudah koordinasi dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Nanti, seluruh data yang kami dapatkan akan dikirim langsung," ujar Sutrisno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement