Senin 23 Oct 2017 00:04 WIB

Mulai Konsolidasi, Sekjen PDIP Perkenalkan Gus Ipul-Anas

Sekretaris  Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melakukan rangkaian kunjungan kerja menemui kader di wilayah Mataraman dalam rangka konsolidasi partai menjelang pilkada serentak 2018.
Foto: Istimewa
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melakukan rangkaian kunjungan kerja menemui kader di wilayah Mataraman dalam rangka konsolidasi partai menjelang pilkada serentak 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Sekretaris  Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melakukan rangkaian kunjungan kerja menemui kader di wilayah Mataraman dalam rangka konsolidasi partai menjelang pilkada serentak 2018. Hasto di beberapa pertemuan menjelaskan  secara khusus pencalonan Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas di pilkada gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur 2018 mendatang.

Hasto, Sabtu (21/10) siang mengawali pertemuan dengan struktur dan kader partai di Tulungagung. Dalam pertemuan itu, Hasto menjelaskan PDIP menyiapkan calon dengan sebaik-baiknya. Dan Hasto meminta para kader untuk sepenuhnya mendukung keputusan yang telah diambil Ketua Umum Megawati Soekarnoputri itu.

Disebutkannya, Pilkada ini kewenangannya di DPP PDI Perjuangan. Sebelum diputuskan, ada juga survei terhadap calon. "Secara ideal tugas partai mempersiapkan calon pemimpin. Siapapun yang direkomendasi wajib ditaati kader partai," kata Hasto. Hasto juga menegaskan dalam pilkada prinsip gotong royong dikedepankan.

Di Tulungagung, selain melakukan konsolidasi internal pemenangan pilkada serentak 2018 di Jatim, kesempatan itu dimanfaatkan Hasto mengumumkan keputusan rekomendasi DPP PDIP atas calon Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung yang diusung partai itu kepada pasangan petahana Syahri Mulyo dan Maryoto Bhirowo.

Sementara Sabtu hingga tengah malam (21/10) di Trenggalek, Hasto memimpin rapat koordinasi. Tidak hanya pengurus partai dari Kabupaten Trenggalek, juga turut hadir pengurus partai dari Kabupaten Ponorogo. Bupati Trenggalek Emil Dardak juga turut hadir mendengarkan pemaparan dari Sekjen PDIP.

Hasto pun sempat mendaulat Emil untuk memberikan paparannnya terhadap apa yang dilakukan dan akan dilakukan di Trenggalek. Dalam pidatonya, Hasto menekankan bahwa kader dan struktur partai agar bahu membahu demi kemenangan Gus Ipul dan Anas di pilkada mendatang.

"Semua harus tegak lurus dan bergotong royong mendukung pasangan Gus Ipul dan Anas," imbaunya.

Hasto menjelaskan bahwa sosok Gus Ipul memiliki kedekatan dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri."Gus Dur menitipkan  Gus Ipul ke Ibu Megawati. Gus Ipul dari keluarga Nahdliyin yang  merupakan sahabat PDIP. Pak Anas sering bertemu dan berdialog dengan Megawati saat dirinya sedang di Jakarta," jelas Hasto.

Sementara Emil dalam salah satu poin paparannya mengingat pesan Megawati agar Trenggalek bisa berkembang pesat dan tidak terisolir. Emil merasa dia mendapat amanah dari PDIP dan ingin melakukan sebuah loncatan besar di Trenggalek.

Terkait alasan PDIP tidak mengusung Khofifah pada pilgub Jawa Timur, Hasto saat di Tulungagung menjelaskan Khofifah saat ini masih menjabat sebagai Menteri Sosial. Menurut Hasto, tugas membantu Presiden Joko Widodo menjaga stabilitas nasional lebih besar bagi Khofifah. Karena itu, PDIP memilih mendukung Saifullah Yusuf yang sama-sama memiliki kedekatan dengan Nahdliyin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement