REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Pembangunan sekolah Santa Laurensia di perumahan Suvarna Padi, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, dihentikan sementara. Ini menyusul adanya isu yang beredar di masyarakat karena ada pembangunan gereja.
“Kami menghormati keputusan (penghentian sementara),” kata Kepala Proyek Sekolah Santa Laurensia Alam Sutera Sindang Jaya, Pilonedi Sion Anggen, Jumat (20/11).
Selanjutnya, kata Pilonedi, pihaknya akan melakukan dialog dengan seluruh lapisan masyarakat Sindang Jaya untuk mencari solusi yang terbaik agar masalah ini bisa selesai." Kami akan bersilaturahmi dan tokoh masyarakat dan melakukan dialog dialog,"katanya.
Pilonedi mengatakan Santa Laurensia akan menyampaikan secara terbuka ke masyarakat bahwa mereka hanya membangun sekolah umum, bukan gereja." Kami menjamin tidak akan ada pembangunan gereja, hanya sekolah umum Santa Laurensia,"kata Pilonedi.
Menurut dia, hal tersebut bisa dibuktikan dari ijin mendirikan bangunan yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Tangerang." IMB hanya untuk sekolah,"katanya.
Pemerintah Kabupaten Tangerang, Kamis (19/10), menghentikan sementara pembangunan Sekolah Santa Laurensia yang sudah memasuki tahap konstruksi. Hal tersebut menyusul merebaknya isu akan ada pembangunan gereja terbesar di Sindang Jaya. Belakangan pihak kepolisian dan pemerintah daerah memastikan jika pembangunan gereja dan hoaks.
Penghentian sementara ini berdasarkan keputusan bersama antara Pemerintah Kabupaten Tangerang, pengembang, Santa Laurensia dalam rapat bersama yang disaksikan Kapolres Kota Tangerang, perwakilan tokoh masyarakat Sindang Jaya.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan penghentian sementara pembangungan sekolah Santa Laurensia sambil dilakukan dialog yang komprehensif kepada seluruh lapisan masyarakat." Kita akan duduk bersama masyarakat mencari solusi yang terbaik,"kata Zaki dalam keterangan tertulisnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
