REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Mabes Polri membuat aplikasi peringatan dini jika Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, meletus sehingga diharapkan dapat mempercepat proses evakuasi untuk meminimalkan korban jiwa.
"Jika ada erupsi, evakuasi akan lebih mudah karena masyarakat cepat tahu. Dalam pola operasi, ada kontijensi," kata Asisten Operasi Mabes Polri Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan di Karangasem, Bali, Jumat (20/10).
Peluncuran aplikasi "Help Me" peringatan dini "online" dalam penanggulangan bencana Gunung Agung itu turut dihadiri perwakilan dari Polda Bali, PVMBG, BNPB, Bupati Karangasem, serta masyarakat setempat di gedung UKM Karangasem. Dalam aplikasi tersebut, masyarakat harus mendaftar terlebih dahulu dengan mengisi data pribadi meliputi nama lengkap, tanggal lahir, alamat dan nomor telepon seluler setelah aplikasi tersebut dipasang pada telepon pintar.
Saat ini, aplikasi tersebut baru dapat diunduh dan dipasang pada telepon pintar berbasis android. Cara kerja dari aplikasi itu, ketika ada erupsi maka operator di Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem, Bali, akan menekan tombol pada aplikasi khusus itu yang akan menimbulkan sirine pada seluruh telepon seluler masyarakat yang sudah mengunduh dan mendaftar pada aplikasi tersebut.
Pada aplikasi itu, masyarakat yang telah terdaftar dapat melakukan komunikasi termasuk mendapatkan informasi terkini dari PVMBG dan instansi terkait lainnya. Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Petrus Golose mengatakan aplikasi tersebit akan membantu upaya pihak-pihak terkait dalam upaya evakuasi secara konvensional masyarakat di daerah rawan bencana apabila Gunung Agung erupsi.
Sebelumnya BNPB telah memasang enam sirine peringatan untuk segera melakukan evakuasi apabila gunungapi itu meletus di enam titik di sekitar daerah rawan bencana. "Kami siapkan aplikasi ini bagi maayatakat yang tidak terjangkau sirine manual yang sebelumnya terpasang," ucapnya.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengapresiasi upaya Mabes Polri dalam menciptakan inovasi berbasis teknologi untuk membantu masyarakat cepat mendapatkan informasi jika Gunung Agung meletus.
Dengan demikian, apabila terjadi erupsi maka diharapkan korban jiwa dapat dimininalkan.
"Kami harap semua masyarakat bisa mewaspadai dini erupsi Gunung Agung sehingga korban dapat diminimalisasi dengan adanya aplikasi ini," ucapnya.