REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU -- Siti Aminah, korban kapal tenggelam di perairan Kelumpang Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, akhirnya ditemukan selamat setelah tiga hari mengapung di perairan Tanah Merah.
"Korban bertemu kapal nelayan dalam kondisi selamat, kemudian menelepon keluarganya dan langsung dijemput," kata Koordinator Pos Search and Rescue (SAR) Kotabaru Teguh Prasetyo, Jumat.
Siti Aminah (29) atau Minah diselamatkan sebuah kapal nelayan di perairan Tanah Merah, sekitar delapan mil dari garis pantai Desa Sesulung, Kecamatan Pamukan Selatan, Jumat pukul 07.00 Wita. Dan korban hanyut sejauh 27 mil dari lokasi kapal celaka.
"Hari ketiga paskakejadian, search area memang sudah jauh sekali karena angin cukup kencang sekitar 15-20 knot," terangnya.
Saat ditemukan, korban dikabarkan terapung-apung dengan bantuan tutup kotak gabus penyimpanan ikan.
Perempuan itu lalu menghubungi keluarganya dan pukul 10.00 Wita akhirnya kembali dengan selamat ke rumahnya di Desa Sekandis Kecamatan Pamukan Selatan.
Belum diketahui bagaimana korban mampu bertahan hidup selama tiga hari terombang-ambing di laut. Pasalnya kondisi korban sangat lemah sehingga belum dapat memberikan keterangan.
Sebelumnya, Minah menjadi salah satu penumpang kapal balapan nahas yang tenggelam setelah diterjang ombak di perairan Kayu Tinggi Muara Sungai Hanyar, Kecamatan Kelumpang Utara, Kabupaten Kotabaru pada 17 Oktober 2017.
Enam korban lainnya terdiri dari tiga orang dewasa dan dua anak-anak yang semuanya warga Desa Sekandis, Kecamatan Pamukan Selatan, sudah ditemukan lebih dulu dalam kondisi selamat.
Sebanyak enam korban selamat atas nama Syamsul Bahri (39), Ruse (42), Deni (8), Syarifuddin (25), Sitah, dan Syahruji (3), sedangkan satu orang atas nama Minah (40) yang baru ditemukan.