Sabtu 21 Oct 2017 07:17 WIB

Ini Tips Mengurangi Risiko Longsor

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Endro Yuwanto
Ilustrasi tanah longsor.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ilustrasi tanah longsor.

REPUBLIKA.CO.ID,  SLEMAN -- Dosen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Wahyu Wilopo mengingatkan ancaman longsor akan meningkat setelah Januari seiring curah hujan yang mencapai puncak. Karena itu, ada sejumlah antisipasi yang dapat dilakukan masyarakat demi meminimalisasi longsor.

"Pertama tentu perbaikan saluran drainase dan meminimalkan genagan air yang ada di lereng-lereng," kata Wahyu saat ditemui di Departemen Geologi UGM, Jumat (20/10).

Untuk DI Yogyakarta, Wahyu menekankan, cukup banyak saluran drainase yang sudah tidak terurus di beberapa titik yang tentu membahayakan karena hanya akan menimbulkan genangan air. Ia berharap, masyarakat tidak lagi acuh dengan lingkungan sekitarnya.

Wahyu lantas memberikan saran kedua, yakni ronda lingkungan yang seharusnya memang dilakukan warga setelah hujan turun. Tujuannya, lanjut dia, tidak lain demi mencari tanda-tanda longsor yang ada minimal di pekarangan rumah masing-masing.

"Segera tutup retakan bila ditemukan di lapangan dengan material kedap atau seperti terpal, dan segera lapor yang berwajib, jadi jangan dibiarkan saja," ujar Wahyu.

Setelah itu, jika retakan ditemukan, Wahyu menyarankan agar masyarakat mau untuk mengungsi terlebih dulu pada waktu terjadi hujan. Terutama, bagi warga yang tinggal di daerah-daerah rentan dan sudah terdapat tanda-tanda longsor akan terjadi.

Wahyu mengingatkan, kenyataan di lapangan kadang ancaman tidak melulu datang dari tempat-tempat curam, melainkan bisa datang dari tempat-tempat datar. Hal ini dikarenakan lokasi-lokasi itu sudah dialihfungsikan sebagai lahan perkebunan atau sawah. "Intinya, selama masih ada lereng-lereng, tanah itu masih mungkin untuk bergerak," kata dia.

Tapi, Wahyu menegaskan, hampir semua bencana tanah longsor yang terjadi itu diawali sampel-sampel terlebih dulu seperti retakan-retakan. Karena itu, Wahyu berharap, jika sudah ada retakan-retakan, masyarakat agar mau mengungsi ke tempat yang tidak berbahaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement