Jumat 20 Oct 2017 16:15 WIB

Warga Kaget dengan Panjangnya Antrean Pembuat KTP-El di TMII

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah warga mengantre untuk melakukan pendaftaran perekaman data KTP Elektronik di stan Dinas Dukcapil DKI Jakarta saat acara Nusantara Expo dan Forum 2017, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat (20/10).
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah warga mengantre untuk melakukan pendaftaran perekaman data KTP Elektronik di stan Dinas Dukcapil DKI Jakarta saat acara Nusantara Expo dan Forum 2017, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah warga yang mengantre untuk melakukan perekaman dan pencetakan KTP elektonik (KTP-el) di pelantaran parkir Teater Imax Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah (TMII), mengaku terkejut. Terdapat kekeliruan dalam pemahaman informasi yang diterima warga melalui media sosial mengenai sistem pelaksanaan perekaman dan pencetakan KTP-el tersebut. Salah satunya Sationo (40) yang berasal dari Bogor.

"Setelah ke sini, lihat keadaannya kaget juga. Kiranya tinggal datang, terus kasih syarat langsung jadi. Eh, tau-taunya begini," kata Sationo kepada Republika.co.id, Jumat (20/10).

Informasi yang diberikan oleh salah satu warga mengenai perekaman dan pencetakan KTP-el yang beredar di media sosial berbunyi: "Mau share info buat teman-teman yang e-KTPnya belum jadi-jadi masih dalam bentuk surat keterangan, bisa cetak KTP langsung jadi di Pameran Kemendagri di Keong Mas TMII sampai hari Minggu 22 Oktober 2017. Barangkali ada keluarga, tetangga, teman, dan lain-lain yang sudah lama KTP-nya enggak jadi-jadi, cukup bawa surat keterangannya saja ke sana," demikian bunyi pesan yang diperlihatkan Cut, salah satu warga, kepada Republika di akun Whatsapp miliknya.

Berbeda dengan Sationo, Cut sudah mengetahui mengenai antrean panjang dalam mengurus KTP-el tersebut. Ia sebelumnya mencari informasi di internet bagaimana kondisi saat hari pertama perekaman dan pencetakan KTP-el di TMII. Sehingga ia tidak lagi terkejut dengan kondisi di sana.

Dwiningsih (40) yang datang dari Bekasi, juga mengaku kaget dengan panjangnya antrean warga untuk mendapatkan KTP-el ini. "Saya yakin pasti antre, tapi tidak kepikiran akan sampai sebanyak ini," katanya.

Dwi yang mengurus KTP-el untuk ibunya tersebut sudah antre sekitar pukul 08.30 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Namun ia tetap bersedia antre karena KTP ibunya tersebut sudah setahun belum jadi dan hanya memakai surat keterangan sebagai pengganti KTP saja.

Ia datang ke TMII guna memanfaatkan kesempatan mendapatkan KTP-el. Ia mengaku sudah beberapa kali datang ke kelurahan setempat, namun blangko untuk pencetakan KTP-el tidak ada. Dengan adanya perekaman dan pencetakan KTP-el yang disediakan oleh Dinas Dukcapil di TMII, ia berharap KTP-el ibunya dapat dicetak.

Namun ia mengaku, KTP-el tersebut tidak bisa langsung jadi dalam sehari. Sebelum KTP-el tercetak, warga hanya bisa menyerahkan berkas saja. Warga harus kembali keesokan harinya untuk mengambil KTP-el yang sudah siap dicetak.

Dari pantauan di lapangan, sekitar pukul 13.30 WIB, nomor urut yang dibagikan kepada warga sudah lebih dari seribu. Nomor urut tersebut akan didapatkan warga setelah menyerahkan berkas dan nomor itu nantinya berguna sebagai bukti untuk mengambil KTP-el yang sudah dicetak, yang bisa diambil esok harinya.

Namun sekitar pukul 14.45 WIB, nomor urut sudah habis. Sehingga warga yang sudah lama antre tidak mendapatkan nomor urut. Tetapi warga tetap dapat menyerahkan berkas dengan mancantumkan nomor telepon. Dari nomor telepon tersebut, nantinya ada pemberitahuan kepada warga untuk sistem pengambilan KTP-el di TMII.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement