Jumat 20 Oct 2017 08:08 WIB

Pertarungan antara Khofifah-Gus Ipul akan Berlangsung Seru

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bilal Ramadhan
Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (ketiga kiri) bersama Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Abdullah Azwar Anas (ketiga kanan) didampingi Sekjen DPP PKB Abdul Kadir Karding (kedua kiri) dan Wasekjen PDIP Ahmad Basarah (kedua kanan) dan Dewan Syuro PKB KH Ghofur (kiiri) memberikan keterangan pers di Kantor DPP PKB, Jakarta, Ahad (15/10).
Foto: Antara/Reno Esnir
Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (ketiga kiri) bersama Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Abdullah Azwar Anas (ketiga kanan) didampingi Sekjen DPP PKB Abdul Kadir Karding (kedua kiri) dan Wasekjen PDIP Ahmad Basarah (kedua kanan) dan Dewan Syuro PKB KH Ghofur (kiiri) memberikan keterangan pers di Kantor DPP PKB, Jakarta, Ahad (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesia Politican Review Ujang Komarudin menyebutkan, Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa bisa saja head to head pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2018. Ia menyebutkan keunggulan masing-masing pihak yang merupakan kader Nadhlatul Ulama (NU) itu.

"Jika pun ada pasangan calon lainnya, itu hanya sebagai pemanis saja," ungkap Ujang kepada Republika.co.id dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/10).

Menurutnya, PDIP mendengarkan suara dari kyai-kyai NU Jatim dalam mendukung Saifullah Yusuf yang sebelumnya sudah didukung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Meskipun ada sebagian kyai NU yang mendukung Khofifah, kata dia, namun lebih banyak yang mendukung Gus Ipul.

"Gus Ipul punya keunggulan karena dia didukung PKB, yaitu partai penguasa di Jatim. Selain itu, Saifullah adalah incumbent dan juga dekat dengan para kyai NU," terang Ujang.

Khofifah pun menurut Ujang memiliki keunggulan. Khofifah saat ini merupakan Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia dan juga Ketua PP Muslimat NU. Ditambah lagi, Khofifah pada periode Pilgub yang lalu hanya kalah tipis oleh pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf.

"Jika Presiden Jokowi merestui Khofifah maju pada Pilgub 2018 nanti, artinya bisa saja ditafsirkan, Pak Jokowi mendukung Khofifah," kata dia.

Ujang menjelaskan, keduanya memiliki peluang dan juga kekuatan yang sama. Baik Khofifah maupun Saifullah memiliki kans menang yang sama. Hanya tingal bagaimana mereka mengatur strategi dan pendekatan dengan masyarakat Jawa Timur.

"Dua-duanya kader NU. Jadi, sebenarnya siapa pun yang jadi di antara mereka berdua, tetap saja itu bisa dikatakan sebagai kemenangan NU juga di Jatim. Pertarungan kedua kader NU itu akan berlangsung seru di Jatim," jelas Ujang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement