Kamis 19 Oct 2017 17:59 WIB

Mahyudin: Jangan Berdebat dengan Hal tak Substantif

Rep: Amri Amrullah/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Ketua MPR Mahyudin.
Foto: republika/fauziah mursid
Wakil Ketua MPR Mahyudin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR, Mahyudin mengingatkan kepada masyarakat agar tak selalu berdebat dengan hal yang tidak substantif dalam mendorong kemajuan bangsa. Persoalan yang tidak substantif itu, kemudian membuat 'njlimet' dengan perdebata tidak jelas di masyarakat.

Hal ini ia sampaikan saat seminar nasional Fraksi Partai Golkar MPR 'Revitalisasi Ideologi Pancasila Sebagai Landasan Perjuangan Partai Golkar', di Jakarta, Kamis (19/10).

Mahyudin mengutip pidato Bung Karno saat di depan anggota BPUPKI, 1 Juni 1945, soal merdeka tak perlu mengurus masalah-masalah yang njlimet. "Kita malah membicarakan masalah-masalah yang njlimet, tak substantif. Masih memperbincangkan mengenai sekolah 5 hari atau 6 hari," ujarnya. "Harusnya kita membicarakan mengenai fasilitas pendidikan anak bangsa," katanya menambahkan.

Mahyudin mengungkapkan, setelah 72 tahun merdeka dan melalui era perjuangan, saat ini eranya mengejar ketertinggalan. "Sekarang saatnya mencerdaskan dan menyejahterakan rakyat," katanya.

Meskipun kini kondisi Indonesia jauh lebih baik, namun di beberapa daerah masih ada anak-anak sekolah yang tak memakai sepatu. Masih ada daerah yang belum ada listrik, dan ada pula daerah yang belum mendapat pelayanan kesehatan yang memadai.

Mahyudin memaparkan hasil survei Bank Dunia, di bidang pendidikan, bangsa Indonesia tertinggal 75 tahun dengan negara lain. "Jadi perlu waktu 75 tahun untuk mengejar dan menyejajarkan diri dengan negara lain," tuturnya. Maka bangsa ini harus fokus mengejar ketertinggalan, bukan berkutat di persoalan tidak substantif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement