Rabu 18 Oct 2017 21:33 WIB

Golkar Lirik Emil untuk Dampingi Khofifah

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Emil Dardak Bupati Trenggalek
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Emil Dardak Bupati Trenggalek

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Partai Golkar telah merekomendasikan ke bakal calon wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk memilih sosok calon wakilnya berasal dari wilayah Mataraman. Sebab, meski sudah pasti mengusung Khofifah, Partai Golkar menyerahkan keputusan memilih sosok calon wakil gubernur kepada Khofifah.

"Dalam peta politik Jatim Partai Golkar menyarankan dan merekomendasikan kepada Ibu Khofifah supaya mencari pasangan berasal dari Mataraman,"  ujar Ketua bidang Hubungan Legislatif Eksekutif dan Lembaga Politik Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Muhammad Yahya Zaini di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta pada Rabu (18/10).

Menurut Yahya, pertimbangan untuk memilih pendamping Khofifah berasal dari wilayah Mataraman karena melihat konstelasi peta politik di Jawa Timur yang terbagi menjadi dua basis Mataraman dan Tapal Kuda.

Kultur nahdliyin begitu kuat di wilayah Tapal Kuda di Jatim meliputi Banyuwangi, Jombang, Bojonegoro, Gresik hingga menyeberang ke Pulau Madura. Sementara wilayah Mataraman adalah kultur abangan, meliputi daerah Ngawi, Madiun, Blitar, Ponorogo, Magetan, hingga Kediri.

Menurut Yahya, mencermati pasangan lain yang  telah mendeklarasikan ke publik yakni Saifullah Yusuf dengan Azwar Anas dimana keduanya dari nahdliyin, maka akan lebih tepat jika pendamping Khofifah dari Mataraman.

"Nah kalau dua pasangan ini direkomendasikan saya kira sangat ideal untuk pasangan Bu Khofifah dengan pasangan dari daerah Mataraman itu," katanya.

Ia menyebut, memang ada beberapa nama yang muncul dan disebut-sebut berpotensi menjadi wakil dari Khofifah. Mereka yakni mantan Bupati Ngawi Harsono, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni dan Bupati Trenggalek, Emil Dardak.

Nama-nama tersebut ujar dia, memang tengah digodok oleh Tim dari Khofifah dan nantinya Partai Golkar akan memberikan penilaian terhadap calon yang dipilih tersebut. "Kita sendiri belum memutuskan. Tapi saya kira kalau lihat dari peta ya, Azwar kan Bupati muda yang cukup punya nama. Mungkin Emil (Dardak) saya kira cukup punya peluang untuk dipasangkan dengan Khofifah," ungkapnya.

Kendatipun menurut Yahya, Emil Dardak merupakan Bupati yang diusung oleh PDIP. "Ya karena Emil Dardak kan diusung PDIP jg oleh Golkar tapi kan tidak terikat," katanya.

Namun, Yahya menambahkan Partai Golkar sebenarnya juga memiliki kader yang layak dipasangkan dengan Khofifah seperti Bupati Gresik Sambari Halim. Tetapi kata dia, pemasangan Khofifah dengan Sambari dinilai kurang tepat karena Sambari berasal dari wilayah Tapal Kuda.

"Tapi dalam konteks konstelasi politik Jawa Timur, tidak terlalu ideal jika dipasangkan dengan Bu Khofifah, karena daerahnya sama-sama mewakili tapal kuda," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement