Rabu 18 Oct 2017 17:29 WIB

Akun Kumpulan Gay Indramayu Picu Keprihatinan

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Tolak LGBT/Ilustrasi
Tolak LGBT/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Keberadaan akun media sosial  Facebook (FB) 'Kumpulan Gay Indramayu' mengundang keprihatinan di kalangan anggota DPRD Kabupaten Indramayu. Mereka menegaskan, perilaku lesbian, gay,biseksual dan transgender/transeksual (LGBT) tidak boleh berkembang di Kabupaten Indramayu.

 

"LGBT tidak boleh tumbuh dan berkembang di Indramayu, tegas Ketua DPRD Kabupaten Indramayu," ujar Taufik Hidayat kepada Republika.co.id, Rabu (18/10).

 

 

Taufik menyatakan, perilaku LGBT sangat bertentangan dengan norma agama dan sosial yang ada di tengah masyarakat Indramayu. Menurutnya , perilaku menyimpang itupun membuat resah masyarakat. "Kalau LGBT terus berkembang, dampaknya akan sangat negatif bagi masyarakat," kataTaufik.

 

Untuk itu, Taufik menyatakan, akan berkoordinasi dengan muspida guna menelusuri kasus tersebut. Selain itu, akan menggandeng Majelis Ulama Indonesoa (MUI) dan tokoh masyarakat untuk melakukan pembinaan kepada para pelakunya.

 

Ketua FPKS DPRD Kabupaten Indramayu, Ruswa, juga mengaku sangat prihatin dan terkejut melihat adanya akun FB 'Kumpulan Gay Indramayu' yang kini viral tersebut. Pasalnya, selama ini kelompok tersebut tidak pernah terdengargaungnya. "Tentu ini adalah kabar yang sangat menyedihkan bagi masyarakat Indramayu," tutur Ruswa.

 

Ruswa menegaskan, LGBT adalah perilaku menyimpang, yang diharamkan dalam agama Islam.Selain itu, negara juga tidak mengakui eksistensi  mereka. "(LGBT)tidak boleh berkembang di Indramayu," tegas Ruswa.

 

Ruswapun mendorong pemerintah daerah, MUI, tokoh masyarakat, dan berbagai elemen untuk segera merespons masalah tersebut. Sedangkan bagi mereka yang sudah tertular perilaku LGBT, harus diupayakan ada penanganan dan pembinaan.

 

Seperti diberitakan, keberadaan akun media sosial  Facebook 'Kumpulan Gay Indramayu' meresahkan warga di Kabupaten Indramayu. JajaranSatreskrim Polres Indramayu pun sedang melacak dan menyelidiki keberadaan akungrup publik yang sudah beranggotakan 785 orang itu.

 

Di dalam grup itu, anggotanya tak hanya berusia dewasa, namun juga remaja. Hampirdi setiap komentar atau status anggota grup itupun didominasi pernyataan vulgar dan tak senonoh, yang mengarah pada hubungan badan sesama laki-laki.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement