REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggawira, mantan tim pemenangan Anies-Sandi, keputusan Pemprov DKI Jakarta tetap menolak reklamasi menjadi bukti keberpihakan terhadap pribumi. Apalagi Gubernur DKI Anies Baswedan dalam pidatonya dengan tegas menyatakan teluk Jakarta akan diperuntukkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran warga Jakarta.
"Merujuk pidato pertama gubernur baru kita, Mas Anies, Jakarta adalah tempat dituliskannya janji kemerdekaan dan di tanah ini, janji itu tak boleh tak terlunaskan," kata Anggawira lewat keterangan tertulisnya, Rabu (18/10).
Anggawira menturkan, janji kemerdekaan itu adalah kesejahteraan. Dan kesejahteraan itu, kata dia, harus dinikmati rakyat Indonesia, yang telah berjuang keras merebut kemerdekaan.
"Karena itu, sebagai bukti keberpihakan terhadap ketimpangan ekonomi, Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Mas Anies tetap tolak reklamasi," katanya.
Calon wali kota Kota Bekasi ini menyatakan pembangunan reklamasi teluk Jakarta hanya menguntungkan segelintir orang ataupun kelompok. Di lain pihak, pembangunan ini menyingkirkan sebagian besar warga jakarta.
Pembangunan reklamasi reluk Jakarta, jika diteruskan, berarti mengabaikan hak masyarakat pesisir. Masyarakat pesisir berhak atas ruang laut dan sumberdaya kelautan.
Sehingga, teluk Jakarta mesti tetap dipertahankan bagi mereka. Bahkan diupayakan melalui berbagai program, agar Teluk Jakarta ini dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran masyarakat pesisir.
Pria yang juga Ketua BPP HIPMI mencontohkan salah satu program bagi masyarakat pesisir teluk Jakarta adalah peningkatan kapasitas nelayan. Selain ditingkatkan alat produksinya, nelayan juga dilatih kewirausahaan agar dapat bersaing dan mengelola usahanya secara modern.
"Isi pantun dalam pidato pertama Mas Anies mesti segera ditunaikan. Mari berkeringat bekerja keras untuk masyarakat pesisir. Tulus ikhlas tunaikan amanah kemerdekaan," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika