Rabu 18 Oct 2017 09:25 WIB

Proyek Underpass Mampang-Kuningan Dipastikan tak Tepat Waktu

Rep: Sri Handayani/ Red: Endro Yuwanto
Proyek Underpass. Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan underpass Mampang Prapatan- Kuningan Jakarta, Senin (01/10)
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Proyek Underpass. Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan underpass Mampang Prapatan- Kuningan Jakarta, Senin (01/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek pembangunan jalur underpass Mampang-Kuningan dipastikan tak akan selesai Desember 2017, sesuai target yang dicanangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Kepala Proyek dari PT Adi Karya Jumadi mengatakan, hambatan terletak pada proses relokasi pipa dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT Palyja.

"Sekarang ada dua utilitas utama yang belum tahu kejelasannya kapan akan direlokasi. Ada PGN, ada Palyja," kata Jumadi di lokasi proyek, Mampang Prapatan, Selasa (17/10).

Jumadi menjelaskan, saat ini proyek Underpass Mampang-Kuningan telah mencapai 62 persen. Pengerjaan projek ini terhambat sebab ditemukan pipa melintang di beberapa titik galian.

Tiga titik merupakan pipa air milik PT Palyja. Masing-masing berada di Kuningan Barat dengan diameter 600 milimeter, di Kuningan Timur berdiameter 400 milimeter, dan di Mampang Prapatan diameter 200 milimeter. Sebuah pipa gas milik PGN juga ditemukan di Kuningan Barat.

Jumadi menjelaskan, baik PT Adi Karya, PGN, maupun Palyja telah melakukan survei bersama pada Januari 2017 untuk melihat lokasi pipa yang melintang di lajur underpass.

Menurut Jumadi, telah dibuat berita acara yang menyatakan baik Palyja maupun PGN akan merelokasi pipa-pipa melintang itu dalam rentang Mei hingga Juni 2017. "Sampai saat ini mereka bersurat ke kepala dinas akan merelokasi Desember. Itu praktis satu blok tidak akan selesai. Yang arah Kuningan-Rasuna Said," ujar dia.

Jumadi menambahkan, Kepala Dinas Bina Marga Yusmada Faizal bahkan telah mengeluarkan peringatan khusus kepada PGN dan Palyja. Peringatan itu menyatakan jika selama 3x24 jam pipa-pipa yang dimaksud tidak direlokasi, proyek akan dilanjutkan. "Sayangnya, para pekerja di lapangan tetap tidak bisa mengeksekusi pipa-pipa yang ada."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement