Rabu 18 Oct 2017 00:14 WIB

Masyarakat Butuh Perlindungan Kesehatan dan Ketenagakerjaan

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Agung Sasongko
BPJS
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
BPJS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ketiga Indonesia BJ Habibie dan Presiden Keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyambut baik sistem jaminan sosial nasional (SJSN) yang diimplementasikan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan dan masyarakat bisa mendapatkan perlindungan itu.

Habibie menyambut baik SJSN yang diimplementasikan BPJS Kesehatan dan BPJSKetenagakerjaan. Dengan adanya perlindungan sosial, kata dia, masyarakat dapat hidup dengan tenang dan produktivitas tinggi demi mewujudkan kesejahteraan di masa yang akan datang. Karena itu iameminta kalangan masyarakat menjadi peserta untuk mendapatkan perlindungan.

"Jangan lagi ada masyarakat Indonesia yang tidak memiliki perlindungan sosial di bidang kesehatan dan ketenagakerjaan," katanya saat audiensi dengan jajaran pejabat Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), di kediamannya, di Jakarta, Selasa (17/10).

Terpisah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menambahkan pelaksanaan SJSN menjadi tonggak sejarah republik ini dan ja ikut berperan dalam lahirnya institusi BPJS Kesehatan. Ia mengakui adanya BPJS Kesehatan sangat membantu masyarakat Indonesia karena membantu masyarakat. Apalagi jika mengobati penyakit membutuhkan biaya tak sedikit.

"Masyarakat mampu saja menjadi susah ketika sakit," ujarnya.

Saat berkeliling mengawasi implementasi BPJS Kesehatan dengan istrinya saat masih menjadi kepala negara, ia mengaku masyarakat mengatakan kepada istrinya Ani Yudhoyono bahwa mereka awalnya terpaksa menjual kerbau, rumah tetapi kini biaya pengobatan ditanggung BPJS Kesehatan. Tenaga medis dokter juga diakuinya menyambut baik dan menjalankan misi kemanusiaannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement