Selasa 17 Oct 2017 10:46 WIB

Bupati Karangasem Tinjau Penampungan Sapi Milik Pengungsi

Dua warga mengembalakan sapi di Desa Batu Dawa yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Gunung Agung, Karangasem, Bali, Senin (25/9).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Dua warga mengembalakan sapi di Desa Batu Dawa yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Gunung Agung, Karangasem, Bali, Senin (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, AMLAPURA -- Bupati Karangasem, Bali, I Gusti Ayu Mas Sumantri meninjau tempat penampungan sapi milik pengungsi Lereng Gunung Agung di tempat penampungan sementara di Banjar Samuh, Desa Bugbug.

"Sebanyak 30 ekor sapi milik masyarakat Banjar Lilingundi Bebandem dan Desa Buanagiri di Kecamatan Bebandem itu diungsikan ke tempat yang aman sebagai antisipasi erupsi Gunung Agung," kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Karangasem I Gede Waskita Suta Dewa, Selasa (17/10).

Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri melakukan peninjauan itu pada Selasa (16/10), diterima oleh Didik Wahyudianto, General Manager PT Charoen PokPham Indonesia Peduli Siaga Gunung Agung dan para relawan Fakultas Peternakan Universitas Udayana serta warga pengungsi pemilik sapi.

Didik Wahyudianto menjelaskan, kegiatan penampungan sapi milik pengungsi dilakukan bekerja sama dengan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian serta PT Charoen PokPham Indonesia Peduli Siaga Gunung Agung untuk meringankan beban pengungsi. Pemerintah mencarikan tempat penampungan ternak yang aman serta membantu pakan ternak.

"Kami siap membantu warga pengungsi untuk menitipkan ternak peliharaannya di penampungan," ujar Didik Wahyudianto.

Ia menjelaskan, pihaknya pada 27 September memberikan bantuan pakan konsentrat sebanyak 50 ton, dan kali ini (16/10) menyerahkan pakan hijau sebanyak 33 ton kepada semua pos penampungan sapi.

Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas bantuan yang diberikan PT Charoen bekerja sama dengan Kementerian Pertanian atas kerja keras dan bantuan yang diberikan tersebut. Ia menjelaskan, masyarakat Karangasem yang mengungsi akibat Gunung Agung berstatus Awas sejak 22 September lalu hingga sekarang sebanyak 138.000 orang, tersebar di 412 titik di sembilan kabupaten dan kota di Bali.

Pemerintah menghadapi persoalan menyangkut kelangsungan logistik, pelayanan kesehatan dan pendistribusikan logistik kepada seluruh pengungsi. Namun semua itu selama ini dapat diatasi dengan baik. Meskipun demikian, masyarakat terutama yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) I, II dan III tetap khawatir jika terjadi erupsi Gunung Agung.

Selain itu masyarakat juga tidak memiliki penghasilan serta khawatir keamanan ternaknya selama berada di pengungsian. Untuk itu, kata dia, Pemkab Karangasem tetap berkoordinasi dengan Pemprov Bali, karena situasi sekarang menjadi persoalan bersama yang memerlukan dukungan dan peranan semua pihak.

"Kami bersyukur terkait permasalahan sapi pengungsi sudah ada tempat penampungan. Terima kasih saya ucapkan kepada masyarakat serta PT Charoen yang membantu pemerintah mencarikan solusi atas permasalahan sapi-sapi pengungsi," kata Bupati Mas Sumantri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement