Selasa 17 Oct 2017 07:44 WIB

Anies: Jakarta untuk Semua

Sejumlah warga Jakarta mengikuti acara pesta rakyat pelantikan Gubernur dan Wakil Gubenrur DKI Jakarta Anies-Sandi di halaman Balaikota, Jakarta, Senin (16/10) malam.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah warga Jakarta mengikuti acara pesta rakyat pelantikan Gubernur dan Wakil Gubenrur DKI Jakarta Anies-Sandi di halaman Balaikota, Jakarta, Senin (16/10) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (16/10). Dalam pidato publik pertamanya, Anies menjanjikan upaya menjadikan Jakarta, salah satu kota dengan ketimpangan ekonomi paling lebar di Indonesia, jadi kota yang adil bagi seluruh warga.

“Pengelolaan tanah, pengelolaan air, pengelolaan teluk, pengelolaan pulau tak boleh didasarkan kepentingan individu. Tak boleh untuk kepentingan satu golongan, perhimpunan, korporasi, tapi untuk warga Jakarta,” ujar Anies dalam pidatonya di Balai Kota DKI Jakarta sembari memberikan penekanan terhadap kata “teluk” disambut tepuk tangan ribuan pendukung yang menyaksikan.

Anies menyinggung sejarah panjang Jakarta yang dibayangi kolonialisme. Bagaimana bagi warga asli Jakarta, kolonialisme sempat menjadi kenyataan sehari-hari. “Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka, saatnya jadi tuan rumah di negeri sendiri,” kata Anies melanjutkan.

Ia dalam sejumlah kesempatan mengulangi penekanan pada kesetaraan warga Jakarta. Terkait hal itu, ia menjanjikan akan “meruntuhkan sekat-sekat yang jadi penghalang interaksi antarkomponen. Terutama pemisah bagi mereka yang mampu dan yang tidak mampu.” Ia menjanjikan, ke depannya akan menghidupkan majelis-majelis warga agar keputusan yang diambil pemerintah provinsi tidak mengabaikan kepentingan rakyat.

Pada hari yang sama dengan pelantikan Anies-Sandi kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) melansir data ketimpangan ekonomi DKI terbaru. BPS mencatat, pada Maret 2017, poin gini ratio mencapai 0,41. Angka itu, menurut pihak BPS, adalah salah satu yang terdalam di Indonesia.

Dalam pidato kemarin, Anies juga menekankan pentingnya mengembalikan persatuan warga selepas Pilkada 2017 yang demikian terpolarisasi. “Ikatan yang kemarin sempat tercerai mari kita rajut kembali. Mari kumpulkan energi yang terserak jadi energi membangun Jakarta,” ujarnya. Sepanjang pidato kemarin, Anies kerap menggunakan kata pepatah dari berbagai daerah di Indonesia guna menguatkan argumennya.

Sebelum dilantik di Istana Negara kemarin, Anies berangkat dari kediamannya di Cilandak, Jakarta Selatan, selepas melaksanakan doa bersama yang dipimpin langsung ibundanya, Aliyah Rasyid Baswedan. "Lindungilah Ananda Anies dan Sandi dari orang-orang yang suka menghasut dan memfitnah," kata Aliyah dalam doanya.

Anies dan Sandi berkumpul terlebih dulu di aula Masjid Agung Sunda Kelapa bersama keluarga serta pendukung mereka sebelum bertolak ke Istana Negara dan kembali mengikuti doa bersama. Setelah dari Masjid Sunda Kelapa, pasangan terpilih Anies-Sandi langsung menuju Istana Negara.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendahului keduanya tiba di Istana Negara. Ia sempat memberikan pesan kepada Anies dan Sandiaga sebelum keduanya resmi dilantik Presiden Jokowi. “Kami juga pesan bahwa sekarang beliau adalah gubernur untuk seluruh rakyat DKI, baik yang memilih beliau dan yang tidak memilih beliau," kata Prabowo di Istana.

Pelantikan keduanya kemudian dipimpin langsung Presiden Jokowi. "Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur/wakil gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh UUD negara," kata Anies dan Sandiaga bersamaan saat dilantik.

Selepas pelantikan kemarin, Sandiaga berjanji akan mulai serius bekerja sesuai dengan program dan rencana selama kampanye. "Kita terus bekerja karena warga Jakarta sudah merekat kembali. Kita fokus saja tunaikan realisasi janji-janji kami, rencana kerja kami," ujar Sandiaga seusai dilantik.

Sementara itu, ratusan warga mulai berdatangan ke Balai Kota untuk mengikuti acara Pesta Rakyat tasyakuran pelantikan gubernur/wakil gubernur DKI sejak siang hari. Di halaman Balai Kota, sekitar 30 stan makanan menyajikan berbagai menu. Cuaca mendung dan gerimis yang turun sesekali tidak menyurutkan semangat warga ikut memeriahkan pelantikan Anies-Sandi.

Pemangku jabatan gubernur dan wakil gubernur DKI periode sebelumnya tak menghadiri acara serah terima jabatan yang diwakili Sekda DKI Saefullah yang sempat menjabat pelaksana harian selama 40 jam. Mantan wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat memilih berlibur ke Labuan Bajo, NTT, seiring pelantikan kemarin. Sedangkan mantan gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama tengah menjalani hukuman penjara atas kasus penodaan agama.

Ucapan selamat dari berbagai pihak juga disampaikan kepada pasangan yang dilantik kemarin. "Laksanakan janji politik saat kampanye, lakukan perubahan buat masyarakat Jakarta, dan jalin komunikasi dengan Forkompinda, DPRD dan tokoh masarakat, tokoh agama, tokoh adat," ujar Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di Kompleks Parlemen Senayan.

Sedangkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengharapkan kerja sama yang kian erat antara kedua provinsi yang bertetangga. Aher meminta agar setiap pembangunan yang bersinggungan dengan provinsi lain bisa disinkronisasi.

Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri juga menjanjikan, partai pengusung, yakni PKS dan Gerindra serta PAN tidak akan membiarkan kedua pemimpin baru DKI berjuang sendirian.

(Tim Peliput: mas alamil huda/zahrotul oktaviani/dessy suciati saputri/debbie sutrisno/umar mukhtar/fauziah mursid//amri amrullah, editor: fitriyan zamzami)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement