Ahad 15 Oct 2017 20:55 WIB

Bupati Sambas Apresiasi Realisasi BBM Satu Harga di Paloh

Warga membawa jeriken bahan bakar minyak dari Dermaga Teluk Kalong ke Dermaga Tanjung Harapan untuk membeli BBM di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Minggu (15/10). Pemerintah melalui PT Pertamina Persero dengan program BBM Satu Harga meresmikan SPBU Modular Kecamatan Paloh untuk mengakomodir kebutuhan BBM di kawasan tersebut.
Foto: Puspa Perwitasari/Antara
Warga membawa jeriken bahan bakar minyak dari Dermaga Teluk Kalong ke Dermaga Tanjung Harapan untuk membeli BBM di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Minggu (15/10). Pemerintah melalui PT Pertamina Persero dengan program BBM Satu Harga meresmikan SPBU Modular Kecamatan Paloh untuk mengakomodir kebutuhan BBM di kawasan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili mengapresiasi Pertamina yang telah mewujudkan program BBM satu harga di Kecamatan Paloh. Paloh adalah salah satu kecamatan perbatasan di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. "Mewakili masyarakat Desa Tanah Hitam saya juga mengucapkan terima kasih kepada Pertamina yang telah mewujudkan keadilan di bidang energi bagi masyarakat setempat," kata Atbah Romin Suhaili di Paloh, Ahad (15/10).

Atbah berharap penyaluran BBM ke Kecamatan Paloh dan sekitarnya ke depannya dapat berjalan dengan baik. Sementara itu, General Manager Operation Region VI Kalimantan, Yanuar Budi Hartanto seusai meresmikan SPBU Modular di Kecamatan Paloh, mengatakan, SPBU Modular ini merupakan bagian dari Program BBM Satu Harga.

Menurut dia, saat ini secara nasional Pertamina sudah merealisasikan 26 titik lembaga penyalur BBM di wilayah 3T di seluruh Indonesia. Di Paloh, SPBU Modular akan menjual produk BBM solar dengan harga Rp 5.150 per liter, kemudian premium Rp 6.450 per liter, dan pertalite Rp 7.700 per liter.

"Sama seperti titik lembaga penyalur lainnya dalam program BBM satu harga ini, SPBU Modular di Paloh terletak di daerah yang sulit diakses. Untuk menyuplai SPBU tersebut, Pertamina mengirim BBM dari Terminal BBM Pontianak yang berjarak 260 kilometer dengan waktu tempuh hingga delapan jam," ujarnya.

Medan perjalanan yang sekitar puluhan kilometer masih berupa aspal kasar dan tanah membuat perjalanan sulit ditempuh oleh truk tangki Pertamina dan berpotensi terperosok terutama dalam kondisi hujan. Truk tangki juga harus menyeberang sungai menggunakan kapal feri yang harus disewa khusus sehingga biaya angkut BBM per liter menjadi tinggi. Satu kali perjalanan, truk tangki dapat memuat delapan KL BBM.

Menurut dia, untuk di wilayah Kalimantan, Pertamina sudah merealisasikan lima dari 15 titik target BBM Satu Harga, yaitu di Long Apari, Kabupaten Mahakam, kemudian Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang di Provinsi Kalbar, kemudian Krayan, Kalimantan Utara, dan yang baru saja diresmikan pada bulan Agustus lalu yaitu di Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan, dan terakhir SPBU Paloh, Kabupaten Sambas, Kalbar.

Menurut dia, BBM satu harga dicanangkan pemerintah untuk mengupayakan pemerataan biaya di seluruh Indonesia dan sebagai salah satu implementasi Instruksi presiden, serta merealisasikan Permen ESDM Nomor 36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan, secara nasional sejak 1 Januari 2017.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement