Jumat 13 Oct 2017 18:02 WIB

Tiga Satpol PP Jadi Tersangka Pengeroyokan Wartawan Metro TV

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah jurnalis melakukan aksi unjuk rasa, di Pendopo Bupati Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (10/10). Elemen jurnalis di Kabupaten Banyumas mengutuk tindak kekerasan oleh polisi dan Satpol PP terhadap sejumlah wartawan saat meliput pembubaran unjuk rasa penolakan pembangunan PLTPB Baturraden pada Senin (9/10) malam.
Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Sejumlah jurnalis melakukan aksi unjuk rasa, di Pendopo Bupati Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (10/10). Elemen jurnalis di Kabupaten Banyumas mengutuk tindak kekerasan oleh polisi dan Satpol PP terhadap sejumlah wartawan saat meliput pembubaran unjuk rasa penolakan pembangunan PLTPB Baturraden pada Senin (9/10) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pengusutan kasus penganiayaan terhadap wartawan Metro TV dalam pembubaran paksa aksi unjuk rasa, masih terus dilakukan Polres Banyumas. Setelah menetapkan empat tersangka anggota Polres, penyidik jua menetapkan tiga anggota Satpol PP Kabupaten Banyumas sebagai tersangka.

Kasat Reskrim Polres Banyumas AKP Djunaedi mengatakan, tiga anggota Satpol PP Kabupaten Banyumas yang telah ditetapkan menjadi tersangka berinisial ES, HC, dan YA.

''Dari hasil pemeriksaan, masing-masing tersangka memiliki peran dalam dugaan tindak penganiayaan maupun pengeroyokan tersebut, antara lain ada yang mendorong dan menyeret,'' jelasnya, Jumat (13/10).

Menurutnya, dasar penetapan ketiga anggota Satpol PP ini sebagai tersangka, antara lain berasal dari keterangan sembilan orang saksi, bukti keterangan ahli berupa visum et repertum, serta surat penetapan beberapa barang bukti yang dimintakan ke pengadilan negeri Purwokerto, seperti foto, baju, dan kamera.

Lebih lanjut dia juga menyebutkan, dari ketiga anggota Satpol PP tersebut, seorang di antaranya merupakan pegawai negeri sipil (PNS), sedangkan dua orang lainnya merupakan pegawai kontrak. ''Akibat perbuatan itu, ketiga tersangka akan dijerat dengan pasal 170 jo 351 KUHP dengan ancaman maksimal tujuh tahun,'' jelasnya.

Sebelumnya, pihak penyidik juga telah menetapkan 4 orang anggota Polres Banyumas sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Keempat oknum anggota Polri yang ditetapkan sebagai tersangka tersebut berasal dari satuan Sabhara, berinisial Aiptu AS, Bribda GP, Bribda AY dan Bripda HD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement