Kamis 12 Oct 2017 13:57 WIB

24 KIPI Diduga Ditemukan Pascaprogram Imunisasi MR

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas kesehatan memberikan vaksin Measles Rubella (MR) kepada siswa saat Kampanye Imunisasi Campak dan MR  (ilustrasi)
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Petugas kesehatan memberikan vaksin Measles Rubella (MR) kepada siswa saat Kampanye Imunisasi Campak dan MR (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah aktivis halal menemukan setidaknya 24 kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). KIPI adalah setiap tindakan medik atau kejadian medik yang terjadi setelah pemberian vaksin, bisa merupakan gejala, tanda juga bisa berupa pemeriksaan labaoratorium.

"Ada 24 kejadian yang kita kumpulkan. Itu saya ada," ujar satu aktivis halal dan pendiri Halal Corner, Aisha Maharani usai melakukan audensi di Gedung MUI, Jakarta Pusat, Kamis (12/10).

Puluhan kejadian itu pun diadukan ke Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Aisha mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan kepada MUI lantaran setelah diberikan vaksin itu ada masyarakat yang sakit sampai adanya kematian. "Nah ini yang juga ingin kami sampaikan bagaimana pemerintah menindaklanjuti KIPI ini," ucapnya.

Sementara itu, aktivis halal dari My Halal Kitchen, Meili Amalia menilai pemerintah terkesan memaksakan dalam menjalankan program imunisasi vaksin MR. Menurut dia, masyarakat ada yang tidak ingin divaksin MR karena vaksin tersebut belum terjamin kehalalannya. Apalagi, ada beberapa kasus meninggalnya balita pascadivaksin MR.

Di salah satu sekolah di Bekasi misalnya, dia mengatakan, untuk meyakinkan vaksin MR halal dan aman, Ketua MUI Kota Bekasi, dan Dinas Kesehatan bahkan mendatangi sekolah tersebut. Bahkan mendatangi rumah murid untuk divaksin MR.

"Kemudian juga ada WHO Bekasi, juga Satpol PP, mereka mendatangi sekolah untuk melakukan pendekatan tertentu kemudian pihak sekolah menyampaikan lagi ke orang tua murid," kata Meilia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement