Selasa 10 Oct 2017 15:11 WIB

DKI Sudah Siap untuk Penanggulangan Bencana

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andi Nur Aminah
Peninjauan waduk yang sudah dikeruk, salah satu langkah untuk mengantisipasi banjir di Jakarta. (ilustrasi)
Foto: dok : Humas Sekwan DPRD DKI
Peninjauan waduk yang sudah dikeruk, salah satu langkah untuk mengantisipasi banjir di Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala UPT Pusat Data dan Informasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta M Ridwan mengatakan DKI siap menghadapi berbagai kemungkinan dan mengantisipasi terjadinya bencana banjir di seluruh DKI Jakarta. Hal tersebut dilakukan dengan kajian penentuan normal musim di Indonesia berdasarkan frekuensi curah hujan dasarian (per sepuluh hari).

Kajian tersebut dilakukan agar dapat mengetahui intensitas curah hujan, sehingga dapat diketahui daerah mana saja yang berpotensi terkena banjir. Kajian itu sendiri sudah diprediksi hingga Januari 2018 mendatang oleh BPBD DKI Jakarta.

Saat ini sudah ada 25 titik rawan banjir di seluruh wilayah DKI Jakarta. Pihak BPBD telah melakukan penguatan koordinasi tanggap bencana di 25 titik tersebut. "Titik tersebut dapat meningkat menjadi 49 titik rawan banjir jika curah hujan terus terjadi dan mengalami peningkatan," kata Ridwan ketika ditemui Republika.co.id, Jakarta, Selasa (10/10).

Ridwan menambahkan, Senin (9/10) lalu sempat terjadi genangan air setinggi 50 hingga 60 cm di Jalan Kemang 9, Jakarta Selatan. Namun dalam kurun waktu dua jam air sudah mulai surut. "Ini bukti jika terjadi apa-apa, petugas yang sudah siaga langsung terjun kelapangan. Misalnya dengan melakukan penyedotan air, sehingga potensi banjir dapat dikurangi," kata Ridwan.

Ia menambahkan, upaya sigap bencana terus dilakukan oleh BPBD DKI Jakarta. Dengan adanya sistim koordinasi yang cepat dan tanggap antara BPBD dan kelurahan setempat, antisipasi bencana dapat dilakukan dengan baik. "Di sini ada pusat data dan informasi kebencanaan. Juga ada call center Jakarta siaga 112 untuk mempercepat fungsi kekuatan koordinasi," tambahnya.

Selain itu, ia mengimbau agar warga khususnya DKI Jakarta agar menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga drainase yang sudah ada serta tidak membuang sampah sembarangan. Tujuannya agar kemungkinan terjadinya bencana dapat diantisipasi. "Harapannya juga, masyarakat dapat membantu pemerintah, membantu lingkungan dan membantu diri sendiri dalam mengantisipasi banjir," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement