REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta terus melakukan //early warning system (EWS) guna mengantisipasi dan siaga dalam mengatasi bencana. Kepala UPT Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta M Ridwan (Iwan) mengatakan, EWS merupakan peringatan dini yang dilakukan oleh BPBD DKI Jakarta untuk sigap dalam mengatasi bencana, khususnya banjir di wilayah DKI Jakarta.
Apa lagi saat ini intensitas curah hujan di Jakarta sudah mengalami peningkatan. "Ada beberapa hal di dalam EWS, ada SMS Blast. Kita juga menyampaikan jika ada siaga dua atau siaga tiga melalui ini," kata Ridwan ketika ditemui Republika.co.id, Jakarta, Selasa (10/10).
Selain EWS, BPBD juga menggalakkan program mitigasi. Untuk program ini, BPBD bekerja sama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), sebagai upaya antisipasi dan mempersiapkan segala kemungkinan dalam menghadapi bencana. "Kita ada mitigasi atau hal-hal yang sifatnya non struktural. Ada juga yang struktural, misalnya kita memberdayakan fungsi-fungsi peresapan air," kata Ridwan.
Upaya lain BPBD dalam antisipasi dan kesiapannya dalam menghadapi bencana, yaitu dengan membuat regulasi atau peraturan mengenai antisipasi banjir, yang dijalankan sesuai dengan instruksi Gubernur. Meningkatkan fungsi personil tanggap bencana dan peralatan logistik di tingkat kelurahan juga dilakukan oleh BPBD guna menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
BPBD menginformasikan tinggi muka air, Selasa (10/10) di beberapa wilayah di Jakarta sudah memasuki siaga tiga dan empat. Di antaranya Pasar Ikan dengan tinggi muka air 200 cm berada di siaga tiga. Sedangkan daerah Katulumpa, Manggarai, Karet, Krukut Hulu, Pesanggrahan, Angke Hulu, Waduk Pluit, Cipinang Hulu, Sunter Hulu dan Pulogebang masih berada di siaga empat.