Senin 09 Oct 2017 12:14 WIB

Aher Pastikan Semua Korban Bencana Pangandaran Tertangani

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Warga gotong royong membersihkan halaman yang terdampak bencana pergerakan tanah di Desa Kalijati, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Ahad (8/10).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warga gotong royong membersihkan halaman yang terdampak bencana pergerakan tanah di Desa Kalijati, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Ahad (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ahmad Heryawan, memastikan semua korban bencana banjir dan longsor Pangandaran sudah tertangani. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, masyarakat, dan relawan sudah bisa melakukan evakuasi.

"Jabar juga udah kirim pasukan BPBD, Dinsos (Dinas Sosial)-nya juga, sudah tertangani, alhamdulillah. Berita di Medsos itu ada foto hoax," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher kepada wartawan, Senin (9/10).

Aher mengatakan, korban meninggal sebanyak empat orang pun sudah tertangani. Bahkan, sudah mendapatkan Rp 15 juta per orang dari Dinsos. Apalagi, mitigasi soal logistik aman, beras, dan lauk pauk dinilai aman tertangani.

"Saya sering bilang Jabar itu aman soal logistik. Saya sadar penduduk Jabar itu banyak. Sebanyak 3.200 ton beras ada, Insyaallah bencana di manapun Insyaallah mitigasi bencana siap," katanya.

Sebelumnya, menurut Kepala BPBD Jabar, Dicky Saromi, pihaknya bersama BPBD Pangandaran telah melakukan berbagai upaya penanganan korban bencana banjir dan longsor. Di antaranya, mendirikan tenda untuk tempat penampungan sementara dan mendirikan dapur umum.

Selain itu, menurut Dicky, BPBD Jabar telah mengirimkan bantuan berupa makanan instan siap saji, selimut, dan perlengkapan lainnya. Saat ini, BPBD Jabar masih terus di lokasi untuk mendata terus jumlah korban dan berbagai kebutuhan yang diperlukan semua korban bencana.

"Kami juga, melakukan antisipasi khawatir banjir kembali terjadi. Ini harus diantisipasi agar tak timbul korban," ujar Dicky kepada Republika.co.id, Ahad (8/10).

Saat ditanya jumlah pasti korban longsor dan banjir tersebut, Dicky mengatakan, pendataan terus dilakukan jadi datanya berubah setiap saat. Data sementara yang berhasil dihimpun, tercatat 120 rumah terendam banjir. Tinggi muka air banjir di Komplek Perum Garden Estetika mencapai dua meter. Evakuasi dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pangandaran (DPKPB) bersama TNI, Polri, Basarnas, BPBD Provinsi Jawa Barat, SKPD, relawan dan masyarakat.

"Kalau data nanti, ya, masih terus kami data," katanya.

Selain itu, kata dia, hujan juga menyebabkan longsor menimbun dua rumah di Dusun Sangkang Bawang RT 19 RW 08 Desa Kalijati Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran. Longsor menimpa dua rumah warga berpenghuni dua Kepala Keluarga (tujuh jiwa). Sebanyak empat orang meninggal dunia dan tiga orang luka ringan tertimbun longsor. Seluruh korban sudah berhasil dievakuasi. Korban meninggal atas nama Yuyun (36 tahun), Aldi (enam tahun), Andika (delapan bulan), dan Arsih (60 tahun). Korban luka ringan adalah Rasman (40 tahun), Ari (14 tahun), dan Anida (delapan bulan).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement