Ahad 08 Oct 2017 16:49 WIB

FMGJ Minta DPP Golkar tak Paksakan Dedi Maju Pilgub Jabar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andri Saubani
Pertemuan Tertutup. Bupati Purwakarta yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi (tengah) menjawab pertanyaan wartawan seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, di Bakrie Tower, Jakarta, Jumat (29/9).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Pertemuan Tertutup. Bupati Purwakarta yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi (tengah) menjawab pertanyaan wartawan seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, di Bakrie Tower, Jakarta, Jumat (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kader Partai Golongan Karya mengapresiasi adanya simulasi kandidat yang akan diusung pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018. Menurut Juru bicara Forum Masyarakat Golkar Jawa Barat (FMGJ), Dida Suherman, pemilihan bakal calon secara matang ini sangat diperlukan agar partai tersebut kembali memimpin di Jawa Barat.

Dida menilai, simulasi tersebut akan menunjukkan pasangan mana yang paling pantas dan berpeluang menang di Pilgub Jabar 2018. "Kami sudah sangat rindu dengan kemenangan Partai Golkar di Jawa Barat. Dua kali bertarung dalam pilgub selalu kalah," ujar Dida kepada wartawan, di Bandung, Ahad (8/10).

Menurut Dida, bersama kader Golkar lain, pihaknya sangat berharap keputusan yang diambil oleh DPP benar-benar obyektif. "Kalau Ketua DPD Golkar Dedi Mulyadi tidak memungkinkan untuk maju di Pilgub Jabar, jangan dipaksakan. Buat apa bertarung kalau hanya untuk kalah," katanya.

Oleh karena itu, Dida meminta DPP Partai Golkar mempertimbangkan sebaik mungkin kandidat yang akan diusung pada pilgub tersebut. Meskipun dirinya hanya kader biasa, ia sangat tahu apa yang diinginkan masyarakat. "Masyarakat setiap hari selalu memperhatikan isu-isu yang berkembang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement