Kamis 05 Oct 2017 21:21 WIB

Hingga Malam Ini Kampus Universitas Riau Masih Mencekam

Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Bentrokan mahasiswa antara dua fakultas di Universitas Riau, Kota Pekanbaru, hingga Kamis (5/10) malam membuat suasana di perguruan tinggi negeri tersebut masih mencekam.

Dari pantauan, bentrokan yang melibatkan Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) hingga malam ini masih berlangsung. Terlihat puluhan hingga ratusan mahasiswa berkerumun dan masing-masing dari mereka memegang kayu.

Para mahasiswa yang mayoritas laki-laki tersebut menyebar di sejumlah titik. Beberapa dari mahasiswa tampak berjaga dibagian pintu masuk kampus dari arah Jl HR. Soebrantas (Panam). Mereka berusaha mencegah siapapun, termasuk wartawan untuk memasuki areal kampus bagian dalam.

Tidak jelas apa yang sedang terjadi di dalam areal kampus, namun suara teriakan jelas terdengar dari pintu masuk sebelah gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Bahkan, beberapa kali suara ledakan terdengar diantara kerumunan massa. Suara ledakan itu diduga kuat berasal dari petasan yang mereka ledakkan untuk saling serang.

Belum terlihat adanya petugas kepolisian yang mengamankan peristiwa bentrokan itu. Hanya terlihat beberapa satuan pengamanan Kampus yang juga berusaha melarang mahasiswa, masyarakat umum dan jurnalis untuk masuk lebih dalam ke area kampus.

Bentrokan ini dikabarkan terjadi sejak Kamis siang tadi. Informasi yang diperoleh, bentrokan terjadi setelah kegiatan wisuda Fakultas selesai digelar.

Mahasiswa Teknik diduga konvoi setelah wisuda, sementara bagi mahasiswa Fisip, kegiatan konvoi mengganggu perayaan kelulusan tersebut. Hal itu diduga kuat penyebab pecahnya bentrokan.

Bentrokan antara Fisip dan Teknik Universitas Riau bukan kali ini saja terjadi. Dalam beberapa kesempatan beberapa tahun lalu, bentrokan antar penuntut ilmu perguruan tinggi negeri itu pernah terjadi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement