Kamis 05 Oct 2017 14:06 WIB

Macet Saat Hadiri HUT TNI, Jokowi Pun Rela Berjalan Kaki

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo (kanan) berjalan kaki di antara kendaraan yang terjebak kemacetan menuju lokasi Upacara Parade dan Defile HUT ke-72 TNI Tahun 2017 di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten Kamis (5/10).
Foto: Antara/Setpres/Agus Suparto
Presiden Joko Widodo (kanan) berjalan kaki di antara kendaraan yang terjebak kemacetan menuju lokasi Upacara Parade dan Defile HUT ke-72 TNI Tahun 2017 di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten Kamis (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widido menghadiri Upacara Peringatan ke-72 Hari TNI Tahun 2017 yang diselenggarakan di dermaga yang berada di Kota Cilegon, Provinsi Banten. Namun saat hampir tiba di lokasi upacara, rangkaian kendaraan Presiden tidak bergerak selama hampir 30 menit. Saat itu jarak dari kendaraan yang ditumpangi Presiden ke lokasi upacara kurang lebih dua kilometer.

Melihat situasi seperti ini, Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk berjalan kaki. "Presiden tadi di dalam mobil memutuskan berjalan kaki," ucap Ajudan Presiden Kolonel Mar Ili Dasili, berdasarkan siaran pers istana negara, Kamis (5/10)

Semula Joko Widodo (Jokowi) berjalan kaki hanya didampingi perangkat Kepresidenan. Tak lama setelah berjalan kaki, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian yang juga terjebak dalam kemacetan turut mendampingi Presiden.

Saat berjalan kaki, Presiden tampak melambaikan tangan kepada masyarakat. "Pak Jokowi.. Pak Jokowi," ucap masyarakat yang menyaksikan Presiden berjalan kaki. 300 meter menjelang lokasi upacara, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Ade Supandi dan Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal Hadi Tjahjanto menyambut kedatangan Presiden dan berjalan kaki bersama menuju lokasi upacara.

Dalam upacara tersebut, Presiden bertindak selaku Inspektur Upacara. Selain itu, Presiden menganugerahkan tanda kehormatan Republik Indonesia yakni Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Bintang Jalasena Nararya dan Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya. Setelah memberikan amanat, Presiden menyaksikan demonstrasi ketangkasan prajurit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement