REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan pembangunan flyover Bulan Kapal akan menjadi solusi terbaik dari masalah kemacetan di Kota Bekasi. Namun pembangunan flyover tersebut, kata dia baru akan dimulai pada 2018 nanti, sedangkan lahan yang direncanakan untuk pembangunan Flyover Bulak Kapal telah siap, sejak dilakukannya pembebasan lahan pada 11 September lalu.
"Flyover anggaran sudah ada. Insyaallah flyover sudah bisa dibangun di bulakkapal," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Rabu (4/10).
Di samping itu, menurut dia, selain pembangunan fly over, fasilitas pendukung lain seperti kantong parkir juga dibutuhkan di wilayah wilayah dengan tingkat kemacetan tinggi, khususnya stasiun. Namun dia mengaku belum melakukan koordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) terkait rencana pembangunan lahan parkir terpadu.
"Stasiun Kereta, Stasiun Bekasi, dan Stasiun Bekasi Timur minimal harus ada tempat parkir terpadu. Tapi kita belum tembus sampai PT KAI," kata Rahmat.
Namun menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana, salah satu penyebab kemacetan adalah proses pembangunan yang memang sedang berlangsung di jalan protokol, seperti Jalan Noer Ali dan Ahmad Yani. Dia berharap masyarakat dapat sedikit bersabar hingga pembangunan rampung.
"Kita (Dishub) akan atur nanti dalam artian, jalurnya, rekayasa lalinnya, mana mana aja yang bisa dilewati," kata Yayan.
Langkah antisipasi kemacetan, kata dia adalah menempatkan petugas dishub dan satlantas Polres Metro Bekasi di titik-titik kemacetan. Selain itu, rekayasa lalu lintas juga akan dilakukan, dengan cara menutup sebagian jalan atau menerapkan contra flow.
"Penutupan itu kita lihat sejauh mana efektivitasnya, dan itu sedang kita kaji," kata dia.