REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM (Polhukam) DPP Partai Golkar, Yorrys Raweyay dicopot dari jabatannya. Pengamat Politik Universitas Paramadina, Toto Sugiarto mengatakan, pemecatan ini sangat disayangkan dilakukan oleh Golkar kepada kader mudanya.
Toto menilai Yorrys memang paling vokal dan bebas dalam mengemukakan pandangan-pandangannya. Sehingga tidak aneh bila kemudian yang dilakukannya ini dianggap memberatkan sebagian pihak.
Namun dalam sudut pandang Toto, justru kader-kader muda seperti Yorrys inilah yang harusnya dipertahankan untuk memperbaiki masa depan Golkar. "Saya kira orang-orang seperti inilah justru sebenarnya yang memungkinkan untuk memperbaiki Golkar, jadi memang amat disayangkan jika kemudian Yorrys ini justru terpental dari Golkar," ungkap Toto melalui sambungan telepon di Jakarta, Rabu (5/10).
Toto juga berharap pemecatan ini harusnya dimanfaatkan oleh kader-kader muda Golkar lainnya sebagai cambukan. Bahwa tidak hanya ada satu Yorrys di dalam tubuh Golkar dan masih ada Yorrys-Yorrys muda lainnya yang berani mengemukakan pendangan-pandangannya.
"Kasus Yorrys justru akan memancing keberanian mereka untuk benar-benar bersuara dan bersikap terhadap Golkar. Mereka tentu akan berpikir bahwa kondisi menjelang Pilkada Pilpres justru untuk memantik Golkar untuk mandiri," ujarnya.