REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Juru bicara (Jubir) Presiden Joko Widodo, Johan Budi SP mengatakan impor senjata yang dilakukan Polri bukan permasalahan serius. Johan menilai impor senjata merupakan hal yang biasa dilakukan dengan prosedur yang telah ditetapkan.
"Yang perlu digarisbawahi bahwa impor-mengimpor senjata hal biasa dan pernah dilakukan pihak Polri," katanya usai menjadi pembicara dalam Forum Merdeka 9 tentang 'Strategi Komunikasi Pemerintah di Era Keterbukaan' di Hotel Grand Mercure, Kota Bandung, Ahad (1/10).
Johan menuturkan berdasarkan keterangan dari Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto impor senjata tersebut dilakukan Polri sesuai prosedur dan aturan. Sehingga menurutnya tidak ada yang perlu dikomentari lebih lanjut oleh istana.
Meski demikian, terkait tujuan impor senjata tersebut, ia meminta untuk dikonfirmasi langsung ke Polri. Tapi ia menegaskan selama sesuai prosedur, impor senjata bukanlah hal yang harus menjadi polemik.
"Saya tentu tidak tahu detil apa dalam rangka memenuhi kebutuhan yang biasa yang dilakukan pihak Polri untuk kesatuan manapun ataukah berbeda dengan sebelumnya tapi mengacu pada Kadiv Humas bahwa itu adalah hal biasa yang dilakukan," ujarnya.
Sebelumnya sebanyak 280 pucuk senjata api impor tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Jumat (30/9) malam.Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, membenarkan senjata dan amunisi yang tertahan di bandara Soekarno-Hatta adalah milik Polri yang dipesan dari Bulgaria.