REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mencegah bertambahnya WNI yang bergabung dengan ISIS di Hongkong. Puluhan WNI yang merupakan buruh migran diketahui bergabung dengan kelompok teror ISIS. Menurut Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius, rata-rata buruh migran itu terpengaruh radikalisme melalui internet.
"Sekarang ada mainan gagdet, sehingga mudah terinfiltrasi dengan doktrin-doktrin itu, kami memberikan masukan ke konsulat jenderal di sana bahwa ada langkah-langkah, kita bisa mengenal contoh yang biasa kumpul di Victoria Park," kata Kepala BNPT Suhardi Alius di Jakarta, Rabu (27/9).
BNPT melakukan sosialisasi di Hongkong terkait pencegahan penyebaran radikalisme. Dia mengatakan ada setidaknya 154 ribu WNI di Hongkong dan tak kurang dari lima ribu WNI di Macau, kawasan Cina. "Kita sampaikan ke mereka agar ada langkah pencegahan. Saya baru kembali dari Hongkong, di sama dalam tataran rentan. Mencegah lebih bagus dari penindakan," katanya menambahkan.