Rabu 27 Sep 2017 15:53 WIB

Pasokan Air PDAM Tirtawening Masih Terkendala

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Andi Nur Aminah
Warga mengantre saat pemberian bantuan air bersih oleh PDAM Tirtawening Kota Bandung di kawasan Muararajeun Kaler, di Bandung, Jawa Barat, Senin (4/9).
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Warga mengantre saat pemberian bantuan air bersih oleh PDAM Tirtawening Kota Bandung di kawasan Muararajeun Kaler, di Bandung, Jawa Barat, Senin (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Direktur Utama PDAM Tirtawening Sonny Salimi mengatakan hingga saat ini debit air baku di sumber utama masih mengalami penurunan. Hal ini berdampak pada terkendalanya pasokan air PDAM kepada warga.

Sonny mengatakan PDAM Tirtawening selama ini mengandalkan air baku dari Waduk Panunjang dan Cileunca. Selama musim kemarau debit air baku ini mengalami penurunan sehingga kapasitas produksi juga berkurang. "Kapasitas produksi kita masih menurun antara 40 sampai 50 persen. Sehingga pelayanan air kepada masyarakat pun masih terkendala," kata Sonny saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (27/9).

Sonny mengatakan penurunan produksi ini berdampak pada pasokan air kepada warga. Masyarakat pun terkendala mendapat pasokan air rata-rata lima hingga enam jam per harinya serta berkurangnya air yang tersalur ke rumah-rumah warga. "Pasokan air bersih ke masyarakat masih mengalami penurunan antara 800 sampai dengan seribu liter per detik selama lima sampai enam jam per harinya," ujarnya.

Untuk mengantisipasi kebutuhan air masyarakat, ia mengatakan pihaknya terus mengupayakan penyaluran air bersih gratis melalui tangki-tangki. Penyaluran air melalui tangki ini dilakukan langsung ke lokasi yang kekurangan air. Dalam sehari, ujarnya, rata-rata 24 mobil tangki dan 20 mobil pikap berisi air bersih dibagikan kepada warga Kota Bandung.

Antisipasi krisis air pada musim kemarau dinilainya perlu penanganan jangka panjang. Untuk saat ini, Sonny menyebutkan perlu adanya penambahan sumber air baku baru. "Kalau untuk krisis ini perlu diupayakan menambah danau baru atau tandon air baru," katanya.

Namun, ia belum bisa memastikan penambahan sumber air baku baru untuk pelayanan PDAM Tirtawening. Menurutnya penambahan sumber air baku baru perlu koordinasi dengan pemerintah Kota Bandung. "Ini urusan pemerintah kota sampai pusat air baku berikut sarana prasarananya," ucapnya.

Sonny mengimbau masyarakat agar tidak boros dalam memanfaatkan air PDAM. Penghematan air untuk kebutuhan sehari-hari harus betul-betul dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement