REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menegaskan seluruh kader PSI siap melawan arus buruk yang mungkin ada di parlemen, jika terpilih sebagai anggota legislatif.
"Kita bisa melawan arus jika bersama-sama. Satu batang lidi gampang dipatahkan, tapi kalau ramai-ramai, kita bisa sapu kotoran-kotoran," kata Grace Natalie di Jakarta, Rabu (27/9).
Grace mengakui pernah mendengar cerita mengenai adanya dana atau anggaran tidak resmi dalam setiap pembahasan paket rancangan undang-undang. Dia juga pernah mendengar adanya kegiatan kunjungan kerja tidak jelas anggota dewan ke luar negeri yang memakan biaya.
Menurut dia, seluruh kader PSI siap menolak kegiatan anggota dewan yang tidak jelas atau sumber dana yang tidak resmi tersebut, jika duduk di parlemen. "Biarkan jika nanti dianggap sok suci, atau bahkan dimusuhi karena kita menolak itu. Yang penting kita ciptakan sebuah ekosistem sendiri di parlemen," jelas Grace.
Grace memaparkan, sejauh ini PSI sudah menuntaskan persiapan verifikasi partai politik yang akan dilaksanakan KPU RI pada Oktober mendatang. PSI juga terus merangkul putra-putri terbaik bangsa untuk maju sebagai calon anggota legislatif dalam Pemilu Legislatif 2019.
"Saat ini jumlah yang mendaftar caleg lewat PSI lebih dari 500 orang di seluruh Indonesia. Jumlah pastinya masih kita lakukan rekapitulasi," ujar Grace.
Grace mengungkapkan para bakal caleg yang mendaftar melalui PSI mayoritas merupakan para profesional, antara lain dari bidang keuangan, investment banking, dosen, aktivis lingkungan hidup, advokat, dan lain-lain.
"Kita memang mengundang sebanyak banyaknya orang yang punya kompetensi kuat di bidangnya. tentunya mereka yang anti-korupsi anti-intoleransi," kata dia.
Grace juga menekankan bahwa seluruh bakal caleg akan diseleksi melalui panel independen, tak terkecuali bakal caleg yang sudah memiliki popularitas. Panel independen tersebut terdiri atas orang-orang yang dianggap kompeten dalam melakukan seleksi caleg PSI, di antaranya Mahfud MD dan Bibit Samad Riyanto.