REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Sopir angkutan berbasis online di Cimahi terlibat bentrok dengan sekelompok orang yang diduga sopir angkot di kawasan Kampus Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani), Senin (25/9). Bentrokan terjadi diduga karena sopir angkot jurusan Contong-Cimahi keberatan dengan angkutan online yang menarik penumpang di kampus tersebut.
"Sempat dorong-dorongan (para supir), ada teriakan pula. Saya ga mau mendekat, karena kaget juga tegang," ujar seorang mahasiswa Unjani, Tomy Try Prasetyo yang saat bentrokan terjadi berada di lokasi kejadian, Selasa (26/9).
Ketua Kelompok Kerja Unit (KKU) angkot Contong-Cimahi, Amrullah mengakui adanya kejadian tersebut. Namun katanya bentrok terjadi karena adanya kesalahpahaman komunikasi antara salah satu supir angkot dengan supir angkutan berbasis online.
"Sopir angkutan online menabrak orang, lalu menyerempet motor. Kami hanya mau mengklarifikasi, tapi dia malah kabur," ungkapnya. Ia berharap kejadian itu bisa menjadi pelajaran bagi semua agar dapat memahami kesulitan yang dihadapi sopir angkot.
"Tolong, jangan narik penumpang yang sudah menjadi jatah kami. Cibeber ini kan jalan kampung, kami hanya bergantung dari mahasiswa Unjani," katanya. Menurutnya, KKU menginginkan jalur angkot steril dari angkutan online sebab pendapatan supir angkot konvensional terus menurun.
Kapolres Cimahi, AKBP Rusdy Pramana menegaskan akan menindak bagi siapapun yang melakukan sweeping atau melakukan pelanggaran pidana. Karena itu, pihaknya meminta agar semua sopir angkutan online atau sopir angkot menahan diri.